Home Gaya Hidup Candi Sukuh dan Candi Ceto Berlakukan e-Ticketing

Candi Sukuh dan Candi Ceto Berlakukan e-Ticketing

Karanganyar, Gatra.com- Sistem e-ticketing mulai diberlakukan di loket masuk Candi Sukuh di Desa Berjo, Ngargoyoso dan Candi Ceto di Desa Gumeng, Jenawi Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah per 1 Oktober 2020. Sistem pembayaran non tunai ini menguntungkan pengelolaan transparan dan akuntabel serta efektif memutus rantai penyebaran Covid-19.

Dalam urusan ini, Pemkab Karanganyar menggandeng DOKU yakni penyedia sistem pembayaran berbasis teknologi yang melayani kebutuhan pembayaran merchant online serta PT Mitra Kasih Perkasa (MKP) Mobile Semarang  dan Bank Mandiri.

Launching e-ticketing yang terintegrasi aplikasi sistem informasi data elektronik olahraga kepemudaan dan kepariwisataan (Sidenokk) berlangsung di pendopo area parkir Candi Sukuh, Kamis (1/10). Hadir dalam kesempatan itu Bupati Karanganyar Juliyatmono, SPV of Bussiness Expansion & Regional Sales DOKU Irfan Imran Burhan, Co-Founder&CEO MKP Mobile Nicholas Anggada, Assistant Vice President Bank Mandiri Leonardus Sri Pamungkas dan para pejabat daerah lainnya.

Pemerintah selalu berupaya mengurangi tingkat kebocoran di PAD. Dengan teknologi, itu solusinya. Lagipula Karanganyar masuk smart city mulai 2021. Dengan sistem ini, dapat menghimpun data transaksi pengunjung obyek wisata secara real time. Kami juga sedang menyajikan pariwisata secara virtual meski belum semua obyek masuk. Terkait e-ticketing ini, sebenarnya lima obyek yang potensial digarap. Namun baru dua obyek saja yang terealisasi, kata Juliyatmono.

Ia mengatakan pengadaan sistem tersebut sepenuhnya dibiayai MKP Mobile. Hanya saja, ia akan memperkuat sinyal internet yang menjadi sarana pokok layanan tersebut di obyek wisata.

Dari mitra, Irfan Imran Burhan mengatakan, perusahaannya menyediakan sistem pembayaran nontunai metode scan QRIS di ponsel pintar. Cara ini menyetop pemakaian uang tunai pada transaksi di obyek yang dikerjasamakan.

"Pengunjung obyek wisata dapat dengan mudah mengunduh DOKU e-Wallet versi terbaru melalui Google Play dan App Store, untuk kemudian mengaktifkan fitur QRIS di dalamnya. Setelah diproses, saldo akan berkurang. Pengunjung kemudian diberi tiket yang harus discan di gate candi. Satu tiket per orang," katanya kepada wartawan.

Untuk fase berikutnya, sistem ini juga akan diterapkan di seluruh objek pariwisata milik pemerintah maupun swasta. Melalui penerapannya, diharapkan memudahkan para wisatawan untuk berwisata aman di daerah Karanganyar, terutama di era pandemi covid-19. Kepastian mendapat jaminan keamanan dipercaya bakal meningkatkan jumlah kunjungan.

Sedangkan Nicholas memaparkan siap mendukung digitalisasi pariwisata. Penerapan sistem itu sama-sama menguntungkan, baik bagi pemerintah daerah, wisatawan maupun penduduk lokal. Hal itu diwujudkan e-ticketing yang disinkronisasi Sidenokk.

Sidenokk lebih ke informasi payment. Mengurangi kebocoran pada PAD dan memberi efisiensi pengelolaan dibanding secara manual. Kalau nontunai, enggak perlu lagi setor ke bank. Di masa new normal ini membantu pengelolaan sektor pemasukan pemerintah daerah," katanya.

Kemudian, Leonardus Sri Pamungkas mengatakan pemerintah daerah didorong mengembangkan pengelolaan ke digitalisasi. Termasuk pengelolaan pariwisata. Di wilayah Soloraya, kemitraan perusahaannya telah diterima Pemkot Solo dan Pemkab Karanganyar. "Pandemi Covid-19 ini, ter-triger ke digitalisasi. Ini satu imbas positifnya," katanya.

667