Jakarta, Gatra.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo pada Juni 2020 lalu pernah menghimbau kepada seluruh pemerintah daerah untuk terus mensosialisasikan pesan-pesan penanganan Covid-19 lewat pendekatan kearifan lokal dan komunitas.
Tentu saja, langkah ini dilakukan agar bisa lebih mudah untuk dicerna serta dipahami oleh masyarakat.
Dalam bincang siang yang disiarkan secara langsung dari Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (1/10), Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Turro Wongkaren mengatakan bahwa, masyarakat Indonesia sangat beragam. Keberagaman ini soal bagaimana menerima serta mengerti informasi sesuatu yang tentu saja tidak bisa sama.
Ia mencontohkan, ada sebagian masyarakat menerima informasi yang salah, ada pula yang mengatakan bahwa Covid-19 bukan untuk dirinya, melainkan Covid-19 menyerang kelompok masyarakat tertentu.
Nah untuk itu kata Turro, tugas kita semua untuk memberikan penyadaran, bahwa Covid-19 ini tidak memandang latar belakang apapun, siapapun bisa terpapar. “Jika masyarakat tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, akan terkena Covid-19,” katanya.
Pandangan ini biasanya secara umum kebanyakan anak muda dan berjenis kelamin laki-laki, barangkali menganggap masih muda, tidak terkena. Maka itu kita harus membuat strategi agar pesan pencegahan Covid-19 akan tersampaikan dengan baik.
Maka itu, harus ada pendekatan yang cocok, pertama masyarakat harus memahami terlebih dahulu seperti apa, kedua adanya role mode bisa tokoh agama, tokoh masyarakat, atau selebritas.
Role model untuk adanya satu kesatuan, jika masyarakat melihat pejabat tidak mengenakan masker, maka masyarakat akan melihat ini tidak perlu. Begitupun tokoh masyarakat yang dijadikan role model untuk masyarakat umum.
Terkait dengan komunitas adat, sama seperti komunitas pekerjaan, atau komunitas hobi. Ini masing-masing memiliki karakteristik sendiri.
Sebetulnya, ada istilah influencer, padahal influencer ini sudah ada sejak dahulu, tidak selalu bertindak secara formal apalagi tampil di kanal youtube.
Influencer yang dimaksud oleh Turro adalah tokoh masyarakat, tokoh adat, atau tokoh agama seperti ulama atau pendeta. Oleh karena itu, Turro berharap [para tokoh masyarakat bisa ikut mensosialisasikan pesan pencegahan Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.