Cilacap, Gatra.com – Bencana angin puting beliung disusul hujan lebat menyebabkan puluhan rumah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah rusak. Hujan lebat juga memicu bencana tanah longsor, Kamis (1/10).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan puting beliung pertama dilaporkan terjadi di Desa Karangkandri dan Desa Menganti Kecamatan Kesugihan. Di Desa Karangkandri, puting beliung menerjang Dusun Nusapring, Karangdadap dan di RT 02/01. Total ada 39 rumah yang rusak di desa ini.
Adapun di Desa Menganti, puting beliung melanda Dusun Karangdadap dan menyebabkan 19 rumah rusak. Beruntung dalam peristiwa ini tak ada korban jiwa. Namun, diperkirakan kerugian mencapai Rp100 juta lebih.
“Memang ini sudah pancaroba yang harus diwaspadai. Tetapi, musim hujan sendiri baru akan tiba pada dasarian kedua,” kata Komara.
Dia mengungkapkan, hujan deras juga memicu longsor di Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan. Dalam peristiwa ini, empat ruko rusak akibat longsor tebing belakang bangunan.
“Satu bangunan (4 ruko) yang belum selesai di bangun bagian belakang longsor dan sebagian depan ruko retak,” ujarnya.
Sementara, di Kecamatan Cipari angin kencang dan hujan lebat menyebabkan satu rumah di Desa Cipari, Kecamatan Cipari. Rumah tersebut milik Muslihudin, warga Dusun Cipari RT 09/03. Rumah konstruksi semi permanen rusak berat setelah diterjang angin kencang, Kamis (1/10) dini hari.
"Sekitar jam dua malam, hujan deras disertai angin hingga merusak rumah," kata Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto.
Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Keluarga tersebut berhasil menyelamatkan diri setelah mendengar suara keras seperti rumah mau roboh. Namun demikian, rumah ini mengalami kerusakan berat.
"Kerugian mencapai empat puluh juta," katanya.
Untuk sementara, keluarga harus mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Mereka membutuhkan bahan bangunan guna perbaikan rumah itu. Demikian juga dengan bantuan pangan dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.