Amsterdam, Gatra.com – Sebuah data yang dirilis badan statistik Belanda (CBS) menyebut infeksi virus korona telah menyebabkan ribuan korban meninggal dunia lebih banyak daripada yang terdaftar secara resmi.
Dilaporkan Reuters, Kamis, (1/10), CBS menyebut setidaknya 10.000 orang di negara berpenduduk 17 juta itu kemungkinan besar telah meninggal karena COVID-19 selama gelombang pertama infeksi antara Maret dan Juni.
Otoritas kesehatan telah melaporkan bahwa total ada 6.406 kematian akibat infeksi COVID-19 yang dikonfirmasi hingga Rabu.
“Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh tes positif yang tidak dilaporkan ke otoritas kesehatan,” kata badan statistik tersebut.
Dari 10.067 yang dilaporkan, 7.797 di antaranya dipastikan terinfeksi virus corona yang telah meninggal dunia, sementara COVID-19 tercatat sebagai penyebab kematian paling mungkin di 2.270 kasus lainnya.
CBS menyebut virus korona menyebabkan sekitar 9.000 lebih banyak kematian antara 2 Maret dan 10 Mei, rata-rata pertahunnya dengan puncak lebih dari 6.000 kematian karena COVID-19 pada bulan April saja.
Setelah penurunan selama musim panas, infeksi baru dengan cepat meningkat ke tingkat rekor paling tinggi dalam beberapa minggu terakhir, melampaui 3.000 per hari untuk pertama kalinya pada pekan ini.
Pemerintah Belanda minggu ini mengumumkan serangkaian tindakan baru untuk mencoba membendung gelombang baru infeksi, termasuk penegasan secara nasional mengenai memakai masker wajah di ruang publik.