Jakarta, Gatra.com- Peningkatan pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya peranan keluarga dan komunitas sebagai caregiver kanker payudara metastatis yang efektif bagi pasien sangatlah penting. Hal itulah yang membuat Pfizer Indonesia mendukung program ASA DARA Pfizer yakni Asah, Asih, Asuh.
“Pfizer mendukung proses dan upaya menjaga kualitas hidup pasien kanker payudara mestastatis tidak hanya dari aspek terapi inovatifnya saja. Kami bekerjasama dengan berbagai komunitas peduli kanker payudara metastatis dalam menyediakan dukungan psikososial yang dibutuhkan pasien," ungkap Medical Affairs Manager Pfizer Indonesia, Dyana Suwandy dalam diskusi virtualnya, Rabu (30/9).
Tidak hanya itu, program ini juga menyelenggarakan program edukasi yang memberdayakan peran caregiver dalam pengobatan. Serta bertukar informasi dan pengetahuan.
"Juga memberikan dukungan nyata bagi peran caregiver di dalam organisasi penyintas kanker khususnya bagi pasien penderita kanker metastatis HR positif, HER2 negatif,” ungkap Dyana.
Hal ini sesuai dengan filosofinya, dimana "Asah” merupakan program edukasi mengenai kanker payudara HR positif, HER2 negatif.
“Asih” sebagai program bantuan pasien untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan memberikan kenyamanan. Serta keringanan dalam memperoleh terapi dari Pfizer setelah pasien berkonsultasi dengan dokter ahli kanker atau spesialis.
Lalu “Asuh” sebagai program bagi pemerhati dan pendukung kanker payudara metastatis melalui dukungan psikososial yang dibutuhkan pasien kanker payudara metastatis. “
Data Globocan 2018 menyebutkan, di Indonesia ada 58,256 kasus baru pada tahun tersebut. Kanker payudara menempati peringkat kanker tertinggi dan menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian karena kanker, setelah kanker paru-paru.
Sebagai informasi, kanker payudara metastatis subtipe tertinggi di Indonesia, Hormone Receptor-positive (HR+), Human Epidermal growth factor Receptor 2-negative (HER2-). Ini merupakan 73% dari semua kasus kanker payudara metastatis di seluruh dunia.
Menurut para ahli kesehatan, secara global diperkirakan terjadi peningkatan sekitar 43% dalam kematian akibat kanker payudara dari 2015 hingga 2030. Sebagian besar ini merupakan akibat dari penyakit metastasis atau sel kanker yang menyebar ke organ lain di dalam tubuh.
Sekitar 70% dari waktu penyebarannya, subtipe kanker payudara HR+/HER2- menyebar ke tulang, jaringan lunak seperti kelenjar getah bening. Bahkan kadang-kadang terlihat di organ-organ seperti paru-paru atau hati, maupun di kulit.