Solok, Gatra.Com- Usaha kripik Khamira, yang bermodal setandan pisang serta pelatihan yang diberikan dinas Pariwisata pada tahun 2011. Kini usaha Kripik Khamira yang terletak dijalan Destamar, Kampung Jawa, Kota Solok mampu meraup omzet hingga Rp50 juta per bulan.
Pemilik usaha Kripik Khamira, Mira, 40 mengungkapkan awal merintis usaha ini bukanlah hal yang mudah, karena sempat mendapat penolakan dari sang suami, karena awal memulai usaha kripik ini ditahun 2011, "Tangan saya sempat lecet dan bahkan luka karena tidak terbiasa menggunakan alat pengiris pisang yang manual," ungkap Mira kepada Gatra.com, Selasa (29/9).
Setelah pelatihan yang dapatkan dari Dinas Pariwisata saat Tahun 2011, itu mengenai metode pemanfaatan bahan olahan seperti pisang, ubi,dan lainnya, untuk bisa menjadi makanan siap saji membuat saya tertantang untuk mencoba membuat kripik pisang dengan menggunakan setandan pisang.
"Disini saya mulai usaha kripik pisang, ubi,dan lainnya, dan alhamdulillah berhasil dengan resep sesuai yang diajarkan Dinas Pariwisata, dan pemasaran sekitar Kota Solok, dan disini omzet awal Rp200 ribu, dan pengembangan pemasaran keluar kota omset mencapai Rp50 juta," terangnya.
Pada tahap pengembangan ini kripik Khamira tisak hanya berfokus pada kripik pisang juga menambah jenis camilan olahan lainnya yaitu peyek kacang, peyek udang, kue kembang loyang, serundeng, kentang, kacang, bayam, dan lainnya bernilai ekonomis lainnya.
"Sekali mengantar dagangan ke toko-toko langganan setiap pekan dengan barang dagangan sebanyak satu mobil box ukuran menengah bisa membawa pulang uang sekitar Rp10 juta," katanya.