Slawi, Gatra.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendatangi gudang Bulog Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (30/9).
Kedatangannya Menko PMK untuk mengecek stok dan kualitas beras bantuan sosial (bansos) dampak Covid-19.
Muhadjir memastikan ketersediaan beras di gudang Bulog Munjungagung mencukupi untuk disalurkan sebagai bantuan tambahan Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Kabupaten Tegal.
"Tadi saya sudah cek sampelnya. Ini beras lokal. Kualitasnya sudah memenuhi standar, sedikit di atas medium, artinya di atas rata-rata standar medium," ujarnya.
Muhadjir mengatakan, bantuan tambahan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) PKH tersebut akan disalurkan selama tiga bulan berturut-turut di masa pandemi Covi-19. Tiap KPM akan menerima beras sebanyak 15 kilogram (kg).
"Bobotnya juga tadi sudah dicek, rata-rata di atas 15 kg, sudah dipotong beban karung 5 gram," ujarnya.
Menurut Muhadjir, dalam penyalurannya bantuan tersebut tidak boleh ditumpuk di satu tempat. Bantuan harus diantarkan langsung ke rumah KPM.
Hal itu menurutnya sudah menjadi kesepakatan antara Kementerian Sosial, Bulog dan dan pihak transporter.
"Beras tidak boleh ditumpuk di satu tempat, kemudian penerimanya diminta datang. Tanggungjawab transporter adalah mengangkut sampai diantar ke rumah. Saya tidak ingin ada berita beras menumpuk di satu tempat dan KPM-nya diminta ramai-ramai mengambil," ujarnya.
Muhadjir juga meminta agar beras yang disalurkan diupayakan merupakan produk lokal. Dengan demikian, petani lokal juga mendapat jaminan penghasilan.
"Diusahakan berasnya produk lokal untuk menaikan nilai tukar petani dan juga agar beras ini kalau sudah dikeluarkan gudang Bulog, Bulog bisa memiliki kemampuan untuk menyerap kembali panen raya berikutnya," ucapnya.
Sebelum mendatangi gudang Bulog di Kabupaten Tegal, Muhadjir juga melakukan pengecekan stok dan kualitas beras yang berada di gudang Bulog di Kota dan Kabupaten Pekalongan.