Siak, Gatra.com - Kasus virus corona di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, setiap harinya mengalami kenaikan. Imbasnya, tak hanya kebutuhan medis yang meningkat, tetapi juga termasuk limbahnya.
Seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafian Siak. Jumlah limbah medis yang dihasilkan rumah sakit ini meningkat hingga 30 persen dari biasanya.
"Perhari rata-rata 100 kilogram. Meningkatnya produksi limbah medis ini seiring bertambahnya pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD," kata Direktur RSUD Tengku Rafian Siak, dr Benny Chairuddin menjawab Gatra.com, Rabu (30/9).
Benny mengatakan, hampir semua ruangan menghasilkan limbah medis katagori B3. Tapi yang paling banyak dari haemodialisa, ruangan operasi, IGD dan rawat inap.
Tak hanya alat medis dan alat pelindung diri (APD), lanjut Benny, sisa makanan pasien yang sedang diisolasi atau berstatus PDP pun dikategorikan B3. Artinya, sisa makanan pasien positif virus Corona juga masuk ke dalam limbah B3.
"Jadi, semua limbah medis dibawa ke TPS B3, yang diserahkan ke pihak ketiga untuk dimusnahkan (dibakar, red). Tidak ada pembuangan limbah medis Covid-19 sembarangan," kata Benny.
Benny menambahkan, berdasarkan Surat Izin Incinerator RSUD Tengku Rafian Siak yang dikeluarkan oleh KemenLHk No.S.753 / VPLB3 / PPLB3 / PLB3 / 09/2020 tanggal 7 September 2020, khusus untuk limbah Covid-19, pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar.
"Pembakarannya dilakukan 2 hari sekali. Pemusnahan limbah di RSUD kita dilakukan oleh pihak ketiga," kata Benny.