Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mulai mendata pesantren dan jumlah santri yang akan menjalani tes swab massal. Swab massal itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya klaster baru di pesantren, seperti yang terjadi di dua kabupaten tetangga, Banyumas dan Cilacap.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Kuswantoro mengatakan pekan ini Dinas Kesehatan melalui petugas di tiap Puskesmas melakukan pendataan. Swab massal ditargetkan akan dilakukan pada pekan kedua atau ketiga Oktober 2020 mendatang.
Dia menjelaskan, Dinkes merencanakan akan melakukan swab maksimal separuh jumlah santri di sebuah pesantren. Dinkes telah memiliki skala prioritas dan model untuk pelaksanaan swab di pesantren.
“Nanti akan terbagi menjadi misalnya jumlah santrinya di bawah 50 orang, antara 100-200 orang, antara 200-500 orang. Skala dan sampel swabnya ada,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya muncul klaster Covid-19 di pesantren di Banyumas dan Kebumen. Di dua kabupaten ini, ratusan santri terkonfirmasi Covid-19. Di banyumas, diduga kasus Covid-19 yang terjadi merupakan kasus impor yang berkembang karena interaksi lokal intensif di pesantren.
Informasi yang dihimpun, sebagian besar santri yang positif Covid-19 tak menunjukkan gejala (asimptomatik) atau gejala ringan, seperti kehilangan indera penciuman dan batuk ringan. Namun, yang perlu diwaspadai adalah penularan ke kelompok rentan, misalnya ke pengasuh atau pengajar yang berusia lanjut atau memiliki penyakit bawaan.
“Kemungkinan akan dilakukan pada minggu ketiga bulan depan ya,” ujarnya.