Labuhanbatu, Gatra.com - Tim gabungan dari Kodim 0209/LB, Polres Labuhanbatu dan Satpol PP Labuhanbatu menggelar Operasi Yustisi dibilangan jalan MH Thamrin Rantauprapat, Jumat (25/9) lalu atau tepatnya diantara simpang jalan Sekip dan jembatan kota Rantauprapat.
Sekilas, operasi bertujuan menekan penyebaran Covid-19 tersebut, biasa saja layaknya operasi diwilayah lainnya. Namun, belakangan, beredar video seorang anggota kepolisian memberikan uang kepada seorang pengemudi becak bermotor (Pebetor) yang kebetulan tidak mengenakan masker.
Dalam video berdurasi 02.04 detik itu, terlihat seorang petugas mengenakan baju kemeja putih dan celana panjang hitam meminta seorang pengendara betor agar menepi ke pinggir badan jalan.
Sesaat sebelum menepi, petugas berbadan tegap itu bertanya kenapa pengemudi betor tidak mengenakan masker. Sedikit gugup, pengemudi betorpun membuka helmnya dan meraba-raba kedua saku celana pendek yang dikenakannya.
"Kenapa tak pakai masker, bapak tak ada masker, bapak turun, pak kita menjaga semua masyarakat agar terhindar dari Covid," begitu ucapan petugas yang belakangan diketahui ternyata dia Aiptu Irwansyah dari Unit IV Sat Intelkam Polres Labuhanbatu.
Tanpa menunggu lama, Aiptu Iwan merogoh dompetnya sembari membuka dan memberikan selembar uang kepada pebetor. "Bapak turun, beli masker di situ. Kalau tak ada duit, biar saya belikan," ujarnya.
Saat membeli, Iwan Tarigan pun kerap mendampingi pebetor hingga kembali naik ke atas betornya. Secara perlahan, Aiptu Iwan Tarigan membuka masker serta langsung memakaikannya kepada pengemudi betor.
Usai memakaikan maskernya, kembali Aiptu Iwan Tarigan menundukkan kepalanya disaat-saat pengemudi betor akan beranjak meninggal kerumunan petugas yang melaksanakan operasi yustisi tersebut.
Ditemui gatra.com, Selasa (29/9), Aiptu Iwan Tarigan mengaku bahwa kebijakan itu merupakan sebuah upaya penyadaran akan pentingnya mengenakan alat pelindung diri dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19.
"Ha, ha, ha, biasa itu bang, upaya penyadaran. Kita berharap semua tetap berupaya menghempang sebaran virus berbahaya ini. Kalau tidak kita, siapa lagi, kalau tidak sekarang, kapan lagi," terangnya.