Pekanbaru, Gatra.com - Jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer berpeluang mengurangi aksi penyulingan minyak sawit ditengah jalan. Hal itu diungkapkan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Gulat Medali Emas Manurung.
Sebagai informasi penyulingan minyak ditengah jalan merupakan tindakan ilegal, dan dikenal dengan istilah kencing CPO.
Menurut Gulat kencing CPO termasuk hal yang mempengaruhi biaya produksi CPO. Ini terjadi lantaran perusahaan CPO harus mensiasati penyusutan volume 3 persen, yang umumnya berlangsung saat CPO dilansir dari pabrik menuju pelabuhan, atau pabrik yang lebih besar.
"85% minyak sawit yang ada di Riau berakhir di pelabuhan Dumai. Sebelum adanya tol, rute menuju kota Dumai dapat memakan waktu 6 sampai 8 jam. Pada momen inilah kencing CPO terjadi, penampungnya biasanya ada di pinggiran jalan, umumnya di warung-warung, biasanya ditimbun di drum," bebernya kepada Gatra.com, Selasa (29/9).
Gulat menyebut dengan hadirnya tol Pekanbaru-Dumai, maka kegiatan ilegal itu bakal sulit dilakukan. Sebab, ketika truk pengangkut CPO memasuki jalan tol, maka rutenya sudah diketahui (menuju pelabuhan).
"Agak sulit kencing CPO dilakukan di rest area yang ada di tol. Karena itu jika mereka masuk ke tol, arahnya sudah ketahuan menuju pelabuhan Dumai," ujarnya.
Adapun aksi kencing CPO selama ini menjadikan pengusaha sawit resah. Tindakan ilegal itu membuat volume CPO yang dikirim dari pabrik menguap begitu saja.
Data yang dihimpun Gatra.com, sekali kencing biasanya truk akan kehilangan Rp150 ribu. Asumsi tersebut jika dikaitkan dengan keberadaan truk CPO yang mencapai 10 ribu unit di Riau, maka perharinya tindakan ilegal itu menimbulkan kerugian mendekati Rp1 miliar perhari.
"Bagi kami petani sawit dengan mengecilnya peluang kencing CPO di tol, maka biaya produksi bekurang dengan sendirinya. Artinya ada harapan harga tandan buah segar kelapa sawit naik. Petani itu harapanya cuma dua, harga kelapa sawit melonjak dan harga pupuk turun," katanya.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Riau, Wijatmiko Rah Trisno, menyebut jalan tol Pekanbaru-Dumai makin memperbesar kegiatan ekonomi Provinsi Riau, terutama sektor perkebunan kelapa sawit.