Home Internasional Anjing Pelacak Menghapus 75% Ranjau di Bosnia

Anjing Pelacak Menghapus 75% Ranjau di Bosnia

Vogosca, Bosnie-Herzégovine, Gatra.com- Hidungnya mengendus rerumputan di ladang Bosnia, Orna terus melacak sampai dia menemukan targetnya. Dia kemudian duduk dan mengibas-ngibaskan ekornya dalam kegembiraan untuk mainan karet merah yang merupakan hadiahnya. Demikian AFP, 26/9.

Latihan ini hanya permainan untuk anjing berusia dua tahun, tetapi keterampilan melacak ranjau menyelamatkan nyawa di Bosnia dan di seluruh dunia.

Negara Balkan, yang masih berupaya membersihkan wilayahnya dari ranjau darat sejak perang tahun 1990-an, telah menjadi tempat pelatihan penting bagi anjing-anjing yang dikerahkan hingga ke Asia, Afrika, dan Timur Tengah.

Pada akhir konflik Bosnia 1992-95, sekitar delapan persen wilayahnya dipenuhi bahan peledak. Saat ini, para ahli percaya bahwa wilayah ranjau turun tinggal dua persen (berkurang 75%), sebagian berkat kerja keras anjing-anjing terlatih dari dua pusat pelatihan yang didukung LSM Amerika dan Norwegia.

Orna, seekor Belgian Malinois hitam dan coklat, sedang menjalani sekolahnya di pusat pelatihan global dari Norwegian People's Aid (NPA) di pinggiran Sarajevo.

Dia termasuk di antara 40 anjing dari ras pekerja keras yang saat ini sedang menjalani pelatihan, sementara 30 "veteran" lainnya "menikmati masa pensiun yang layak mereka dapatkan," kata Gordana Medunjanin, yang bekerja di pusat pelatihan tersebut.

Semua anjing jenis Malinois, yang dikenal "energik, mudah beradaptasi dan memiliki keinginan besar untuk bekerja dan kerjasama," katanya.

Lulusan situs tersebut saat ini sedang mengikuti program pembersihan ranjau di Bosnia, Irak, Lebanon, Somalia, Zimbabwe dan Kamboja.

Pelatihan dimulai ketika anak anjing berusia empat hingga enam minggu dan berlangsung hingga 18 bulan, kata pelatih Orna, Namik Dzanko, 29 tahun.

Salah satu tes penting pertama adalah untuk memastikan ketertarikan anjing pada mainan karet, yang disebut cong, yang membantu memotivasi pekerjaannya.

Anjing-anjing itu kemudian mulai mengasah keterampilan mereka dengan mendeteksi bau bahan peledak, yang disembunyikan secara acak di dalam kaleng yang menempel di komidi putar.

Anjing itu mengitari bangunan, berhenti dan duduk ketika mengendus ranjau. Keberhasilan dihargai dengan beberapa waktu bermain dengan mainan karet merah.

Pelatihan lebih lanjut berlanjut dalam simulasi "ladang ranjau" di luar, di mana bahan peledak yang tidak memiliki detonator dikubur di dalam plot seluas 100 meter persegi (1.076 kaki persegi), dengan zona yang digambarkan dengan pita kuning.

Dipandu oleh pelatihnya, anjing-anjing itu dengan cermat mengendus dalam garis lurus. Ketika mereka mencium bau bahan peledak, mereka "menandainya" dengan duduk diam dan mengarahkan moncong mereka ke tempat yang dicurigai.

Di ladang ranjau yang sebenarnya, area tersebut kemudian akan diperiksa oleh ahli penjinak ranjau. "Anjing itu tidak mengerti bahwa dia mencari ranjau dan itu berbahaya. Baginya, itu permainan," kata Dzanko.

"Dia menemukan sesuatu dan dihargai dengan mainannya. Melalui pengalaman positif ini, dia melakukan pekerjaan yang menyelamatkan nyawa di seluruh dunia."

Anjing-anjing ini digunakan terutama untuk membersihkan area yang mencurigakan di sekitar ladang ranjau yang diketahui. Mereka dapat dikirim ke "jantung" area tersebut jika lokasi pasti dari bahan peledak tidak diketahui.

Menggunakan anjing untuk perimeter membantu menghemat waktu bagi para penjinak ranjau, kata Nermin Hadzimujagic, yang bekerja di Pusat Anjing Pendeteksi Ranjau yang didanai AS di Borci Selatan yang telah mengirim anak-anak anjing untuk misi ke tempat-tempat seperti Afghanistan, Kosovo dan Lebanon.

"Pada hari kerja, seorang ahli penjinak ranjau dapat memeriksa area seluas 70 hingga 100 meter persegi, sedangkan seekor anjing dapat mengcover hingga 1.000," tambahnya.

Targetnya Bosnia bebas ranjau pada tahun 2025. Lebih dari 500.000 penduduk, atau 13 persen dari populasi, masih tinggal di dekat daerah berbahaya.

Sejak akhir perang, ranjau anti-personil telah menewaskan 617 orang, termasuk 53 penjinak ranjau menurut Pusat Pekerjaan Ranjau Bosnia dan Herzegovina. Sementara, tidak ada anjing pelacak ranjau yang terlatih di Bosnia yang pernah terbunuh, di dalam negeri atau dalam misi di luar negeri.

Anjing-anjing itu diuji dua kali setahun dan harus tampil sempurna. "Kalau tidak, mereka tidak bisa lagi digunakan untuk mendeteksi ranjau," Hadzimujagic, 44 tahun, mengatakan.

"Jika anjing meleset dari ranjau dan seseorang mengalami kecelakaan besok, kami adalah kaki tangannya," tegas Emir Cukas, pelatih anjing di unit penjinak ranjau pertahanan sipil Bosnia.

Anjing dapat bekerja selama belasan tahun jika mereka sehat, tetapi pelatihan seumur hidup sangat penting, katanya. "Mereka seperti pesepakbola, seperti semua olahragawan. Jika Anda berlatih setiap hari, Anda bagus."

245