Jakarta, Gatra.com- Vitamin E yang memiliki sifat anti oksidan kuat berperan penting dalam sistem daya tahan tubuh manusia. Ini merupakan salah satu nutrisi esensial yang sangat dibutuhkan tubuh dalam memelihara kesehatan kulit dan menjaga daya tahan tubuh setiap hari.
"Vitamin E merupakan salah satu nutrisi yang sangat esensial dan dibutuhkan oleh tubuh kita," ungkap Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, Michael Reo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/9).
Asupan Vitamin E didapat dari mengkonsumsi beberapa jenis makanan seperti minyak sayur, sayuran berwarna hijau misalnya bayam, sereal dengan kandungan nutrisi tambahan. Serta telur, dan juga kacang-kacangan.
Namun, menurut Michael, faktanya asupan Vitamin E melalui makanan ini tidak mencukupi kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, tambahan asupan Vitamin E dengan konsumsi suplemen merupakan hal yang sangat direkomendasikan oleh dunia medis.
Namun berapakah konsumsi Vitamin E itu seharusnya? Michael menjelaskan, bagi mereka yang memiliki masalah kulit seperti kulit kusam, berjerawat yang biasanya dialami pada usia di bawah 25 tahun maka direkomendasikan konsumsi Vitamin E sebesar dosis 100 IU (International Units) per hari.
"Dosis bisa ditingkatkan lagi apabila kondisi kulit agak kering," ujar Michael. Nah untuk mereka yang memiliki kulit mudah kering atau kering dengan berbagai macam aktifitas padat di dalam dan di luar ruangan, maka dianjurkan untuk mengonsumsi Vitamin E dengan dosis 300 IU per-harinya.
"Kondisi kulit seperti ini biasanya dialami pada usia di atas 25 tahun. Rekomendasi Dosis tersebut masih di bawah dosis maksimal Vitamin E per-hari, yaitu 400 IU," ungkap Michael.
Itu merupakan dosis maksimal Vitamin E per-hari yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Sehingga dipastikan aman untuk penggunaan jangka panjang.
Adapun penelitian menunjukkan bahwa pada kulit yang tidak sehat alias kering, kusam, dan kasar, maka kadar vitamin E di setiap lapisannya berkurang. Nah sebagai anti oksidan, peran Vitamin E dapat mencegah proses oksidasi oleh radikal bebas terhadap sel-sel kulit dan mencegah terbentuknya hasil oksidasi yang toksik.
Radikal bebas ini, yakni seperti sinar Ultra Violet dari matahari, polusi, serta debu, AC, asap kendaraan bermotor. Michael mencontohkan, Vitamin E mampu menangkap radikal bebas peroxyl yang merupakan hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh.
"Selain itu vitamin E juga berfungsi menjaga stabilitas dan integritas membran sel-sel kulit serta melindungi komponen-komponennya dari toksisitas berbagai macam obat, logam berat dan zat kimia lain yang akan membentuk radikal bebas," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Vitamin E juga berfungsi sebagai pelindung terhadap sinar matahari, karena kandungan antioksidannya. Vitamin E yang diaplikasikan ke kulit dapat menyerap sinar Ultra Violet (UV) berbahaya yang dipancarkan matahari.
"Peningkatan efek Photoprotective yang dihasilkannya membuat tubuh kita dapat meminimalisasi kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV. Hal ini dapat membantu mencegah terbentuknya bintik hitam dan juga kerutan," paparnya.