Jakarta, Gatra.com – Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dwi Listyawardani, mengatakan, Hari Kontrasepsi Dunia 2020 merupakan momentum untuk lebih menggalakan sosialisasi dan edukasi penggunaan kontrasepsi di saat pendemi Covid-19.
Dwi dalam konferensi pers terkait peringatan Hari Kontrasepsi Duni 2020 secara virtual, Jumat (26/9), mengatakan, terjadi penurunan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, termasuk pada layanan kontrasepsi pada masa pandemi Covidi-19, ini untuk mengurangi penularan virus tersebut.
"Hal yang harus kita cermati terkait kondisi ini, yaitu dampak terdekatnya, terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5%," ungkapnya.
Pada Hari Kontrasepsi Dunia atau World Contraception Day (WCD) 2020 ini, BKKBN tetap bekomitmen untuk mencapai tujuan Family Planning 2020 (FP 2020) dalam menjamin akses ketersediaan kontrasepsi yang berkualitas.
Selain itu, lanjut Dwi, pihaknya terus memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi kepada masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, BKKBN memandang penting kemitraan dengan berbagai pihak.
Bertepatan dengan Hari Kontrasepsi Dunia 2020 ini, lanjut Dwi dalam konferensi pers bertajuk "Percepatan Informasi, Edukasi, dan Akses Kontrasepsi untuk Pemberdayaan Perempuan di Masa Pandemi Covid-19", BKKBN berkolaborasi dengan PT Bayer Indonesia.
Presiden Direktur (Presdir) PT Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, mengatakan, pada Hari Kontrasepsi Sedunia pada hari ini, pihaknya meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi bagi 25.000 perempuan petani dan istri petani, khusunya di wilayah Banten dan Jawa Barat untuk tahun 2020-2021.
Bayer berkolaborasi dengan BKKBN dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta menunjuk Mercy Corp Indonesia sebagai mitra untuk implementasi program edukasi dan akselari kontrasepsi tersebut.
Agar program ini tetap bisa berjalan di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya menggunakan platform digital, seperti KlikKB BKKBN dan aplikasi lainnya untuk mendukung edukasi dan akses kontrasepsi yang dilakukan oleh 100 bidan sebagai Duta Oral Kontrasepsi (Duta OC).
Melalui program ini, Bayer membantu BKKBN dalam menurunkan Total Fertility Rate (TFR) dan drop out kontrasepsi, serta kehamilan yang tidak direncanakan di daerah intervensi tersebut.
"Kami menargetkan penambahan akseptor baru sebanyak 10% dari program ini. Selain itu, Bayer berkomitmen untuk membantu pemberdayaan perempuan agar kualitas hidup, baik ekonomi dan kesehatan diri mereka serta keluarganya dapat meningkat. Hal ini merupakan satu langkah besar dalam kesetaraan gender," ujarnya.
Selama 60 tahun, Bayer telah mendedikasikan kiprah untuk menyediakan keluarga berencana yang andal bagi wanita di seluruh dunia, sehingga dapat mengurangi jumlah kehamilan yang tidak direncanakan.
Sedangkan untuk kemitraan Bayer Indonesia dengan BKKBN, sudah terjalin lebih dari 32 tahun. Bayer Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia dalam program Keluarga Berencana (KB) melalui produk-produk kontrasepsi yang inovatif serta edukasi kesehatan reproduksi dan kontrasepsi dalam program KB Mandiri (Lingkaran Biru).
Inisiatif ini bagian dari komitmen Bayer Indonesia yang terdaftar di bawah gerakan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB, “Every Women Every Child” (EWEC). Dalam upaya membantu perempuan Indonesia memperoleh akses informasi yang terpercaya terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi, Bayer Indonesia menyediakan website dan sosial media Bicara Kontrasepsi di bicarakontrasepsi.
Reporter: MAA