Jakarta, Gatra.com - Dalam mendukung kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diakselerasi oleh kebijakan subsidi kuota yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung kebijakan tersebut dengan memperbaiki kualitas sinyal dan jaringan di tanah air.
Menkominfo memastikan kualitas layanan yang baik akan diterima oleh para peserta didik dan pendidik yang melaksanakan PJJ selama pandemi. Dia juga meminta operator seluler terus menjaga kualitas jaringan agar terjaga dengan baik.
“Kami meminta agar operator seluler turut mengambil bagian penting untuk memerhatikan betul kondisi jaringan di lokasinya masing-masing. Perhatian dari seluruh pemangku kepentingan ini sangat berpengaruh besar terhadap proses belajar-mengajar,” kata Plate saat konferensi pers daring, Jumat (25/9).
Menanggapi kebijakan subsidi kuota yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim, Plate menyampaikan rasa syukur bahwa asistensi fiskal melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diberikan untuk mendukung PJJ bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen bisa terwujud.
Plate mengatakan, ini adalah bentuk keberpihakan dari Presiden Joko Widodo untuk memastikan para siswa dan pendidik di seluruh Indonesia dapat mengatasi problem yang paling besar, yaitu ketersediaan pembiayaan untuk akses internet dalam rangka menunjang proses belajar mengajar.
“Asistensi fiskal diberikan kepada 60 juta siswa untuk pendidikan umum maupun pendidikan khusus. Tentunya asistensi ini sangat bermanfaat. Apalagi Menteri Nadiem sudah mengatur alokasi pemanfaatannya dengan baik. Saya kira ini keputusan yang baik sekali,” tutur Plate.
Plate menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah memperhatikan penataan dan penambahan spektrum frekuensi melalu agar proses belajar mengajar bisa dilakukan dengan baik. Dia menyadari betul, bahwa belum seluruh titik layanan publik baik itu pemerintahan desa, puskesmas, maupun sekolah di Indonesia ini tersedia jaringan internet 4G,
"Kami sudah menyiapkan berbagai roadmap untuk disebar. Salah satunya, 4G network di 12.548 desa dan kelurahan yang saat ini belum ada sinyal 4G, paling lambat selesai pada 2022. Untuk 2021 pemerintah sudah memberikan komitmen melalui intervensi fiskal, dan kemarin komisi I sudah menyetujui, untuk pembangunan tahap pertama sebayak 4.200 titik desa untuk 4G," katanya.