Sabah, Gatra.com - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat (25/9) mempertanyakan klaim Anwar Ibrahim bahwa ia telah memperoleh dukungan mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.
Muhyiddin mengatakan presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) belum merinci jumlah Anggota Parlemen (MP) yang diduga mendukungnya.
“Dia membuat pernyataan dan ketika ditanya tentang jumlah pendukungnya dan siapa yang telah memberikan dukungan SD (statutory declaration), dia hanya mengatakan menunggu jawaban. Tapi sampai hari ini saya sendiri juga belum tahu (angkanya). Klaimnya mungkin benar atau mungkin tidak," kata Muhyiddin pada rapat umum Perikatan Nasional (PN), dikutip Bernama, Jumat (25/9).
Anwar, yang merupakan pemimpin oposisi Malaysia, mengumumkan pada hari Rabu bahwa ia telah mendapatkan dukungan "mayoritas yang kuat, tangguh, dan meyakinkan" dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan, menggantikan pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Muhyiddin.
Sebaliknya, Muhyiddin mengatakan semua anggota parlemen dari Gabungan Partai Sarawak (GPS) telah mengkonfirmasi dukungan mereka, untuk pemerintahnya dan membantah mendukung Anwar.
“Beberapa anggota parlemen Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang dikatakan mendukung Anwar juga membantah mendukungnya,” kata Muhyiddin.
“Beberapa hari setelah pengumuman (Anwar), banyak pernyataan bantahan yang dikeluarkan anggota parlemen UMNO. Mereka tidak ada dalam daftar. Dengan penyangkalan mereka, saya menjadi lebih meragukan (klaimnya). Mungkin itu hanya pernyataan politik,” ujarnya.
Muhyiddin juga mengatakan bahwa Jaksa Agung Idrus Harun menyebut dia masih tetap sebagai perdana menteri Malaysia.
“Mungkin ketika raja diperlihatkan bukti (dukungan), jika ada, maka Yang Mulia pasti akan memanggil saya untuk audiensi, tetapi sampai sekarang saya belum dipanggil,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PN Hamzah Zainudin menggambarkan klaim Anwar tidak lebih dari tipu muslihat politik.
Dia mengatakan itu hanyalah "mimpi September", Anwar untuk menjadi perdana menteri.
“Klaim itu tidak didukung bukti, jumlah kursi. Faktanya, para pemimpin kami yang seharusnya ada dalam daftar pendukung Anwar telah membantahnya,” kata Hamzah.
Sementara itu, Partai Islam Se-Malaysia (PAS) mendesak UMNO menjelaskan posisinya menyusul klaim Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi bahwa banyak anggota parlemen UMNO dan BN (Barisan Nasional) telah menyatakan dukungannya kepada Anwar.
Ahmad Zahid dilaporkan mengatakan pada hari Rabu bahwa dia menghormati sikap para anggota parlemen tersebut.
Sekjen PAS Takiyuddin Hassan dalam pernyataannya Jumat mengatakan jika klaim itu benar, UMNO telah bertindak melawan piagam Muafakat Nasional (MN) yang ditandatangani pada 14 September tahun lalu, untuk mempersatukan umat Islam dan mengalahkan Pakatan Harapan.
“Oleh karena itu, jika peralihan ini benar, maka dapat dianggap sebagai tindakan yang bertujuan untuk menjatuhkan PN pemerintah yang dibangun atas konsensus BN, Bersatu, PAS, GPS dan beberapa pihak lain atas jatuhnya PH pemerintah,” ujarnya.
Pak Takiyuddin mengatakan PAS berharap mendapat penjelasan yang benar dari UMNO atas dasar mufakat mitra di MN.
“… kemudian mengajak UMNO untuk mengapresiasi kembali keinginan dan komitmen yang telah disepakati bersama,” ujarnya.
Partai Pribumi Bersatu Malaysia dari Muhyiddin bergabung dengan aliansi MN bulan lalu, setelah UMNO mengatakan telah memutuskan untuk tidak secara resmi menjadi bagian dari PN.