Karanganyar, Gatra.com - Penghargaan diberikan bagi akseptor KB pria maupun wanita di Karanganyar. Selain berhak mendapat uang tunai Rp1,5 juta per orang bagi akseptor KB pria, juga tidak dikenakan biaya rapid tes sebelum operasi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Karanganyar Agam Bintoro mengatakan peminat KB metode MoP atau vasektomi termasuk tinggi. Apalagi, Pemkab Karanganyar memberi reward Rp1,5 juta bagi akseptornya.
"Dalam dua bulan ini sudah ada 15 yang mengantre divasektomi. Tapi empat diantaranya mundur karena hasil rekam medis menyebutkan ada penyakit penyerta. Nanti kami eksekusi Senin (5/10) di Jatipuro saat TMMD. Memang naik daun karena ada reward dari Bupati, yang mau melakukannya diberi Rp1,5 juta dan kadang ada tambahan reward lagi dari Pak Camat," katanya kepada wartawan usai senam massal dalam rangka Hari Akseptor Sedunia di alun-alun kota, Jumat (25/9).
Bagi mereka yang akan dioperasi, dilakukan rapid tes untuk memastikannya sehat. Rapid tes juga berlaku bagi akseptor KB metode MoW bagi wanita.
Dinas menargetkan 1.600 akseptor KB baru di Hari Kontrasepsi Dunia. Meskipun begitu, pencapaian target diakui sedikit sulit lantaran dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Hingga Kamis kemarin, pihaknya baru mendapatkan 950 akseptor baru dari target yang ditentukan. Pada momen Hari Kontrasepsi Dunia, pihaknya fokus mencari akseptor baru untuk IUD dan implan. Pencarian akseptor baru dilaksanakan sejak Selasa (18/8) hingga Sabtu (26/9).
"Tapi kemarin saat Harganas kami sudah melebihi target dari 1.200 target akseptor dapatnya hampir 2.000 orang. Ini memang susah karena jangka waktu singkat, tapi kami terus bergerilya sosialisasi dan trennya memang positif. Artinya terus meningkat," imbuh dia.