Jakarta, Gatra.com - Pada tanggal 18 September 2020 yang lalu, The National Institute of Standards and Technology (NIST) mengumumkan update terbaru terkait ranking developer dengan algoritma tercepat dan terakurat di dunia, dimana teknologi biometrik PT Akurat Satu Indonesia (AKURAT SATU) berhasil menjadi salah satu yang lolos seleksi dengan ranking 25 besar di beberapa kategori di NIST.
NIST adalah lembaga standarisasi yang juga merupakan laboratorium ilmu sains tertua bergengsi yang bermarkas di Amerika Serikat, dengan misi untuk mendukung kreasi inovasi dan persaingan industri secara global. Perusahaan yang terdaftar dan mendapatkan peringkat dari institut ini berarti telah diakui secara global dan resmi, bahwa produknya telah memenuhi standar internasional serta berkualitas tinggi.
Ranking 25 besar yang didapat oleh Akurat Satu, perusahaan Teknologi Biometrik tanah air ini mengacu pada kategori Wild Photos False Non-Match Rate (FNMR) @FMR d 0.00001. Ini berarti hasil deteksi dari sistem Facial Recognition pada foto atau gambar digital yang dilakukan secara acak sangat akurat dalam mendeteksi wajah dengan berbagai macam kondisi di lapangan dan melalui beberapa skenario seperti etnik, gender, dan umur.
Pengujian dataset ini berguna untuk skenario di lapangan, misalnya, pengawasan di perbatasan atau airport, Forensic, EKYC, dan keamanan perkotaan. Akurat Satu bersaing dengan lebih dari 150 perusahaan teknologi AI dan biometric teknologi terkemuka di dunia. Facial recognition adalah metode verifikasi dan deteksi seseorang menggunakan gambar atau video wajah dalam bentuk digital.
"Sebenarnya sistem dan teknologi biometrik kami sudah ada sejak tahun 2011 silam dan sudah terbukti dipakai oleh banyak lembaga negara, lembaga penegak hukum serta perusahaan, seperti BNN, Polri, BNPT, ASLI RI, VeriJelas dan lain-lain," ungkap Direktur Akurat Satu, Christian Kurniawan kepada Gatra.com, Jakarta, Jumat (25/9).
"Tapi ternyata ya ibaratnya orang Indonesia, tidak afdol kalau belum tersertifikasi lembaga dunia. Nah akhirnya kami ajukanlah sertifikasi. Gak main-main, langsung ke lembaga standarisasinya yaitu NIST di USA, biar afdol sekalian, dan akhirnya lolos seleksi dan mendapatkan peringkat yang cukup tinggi," kelakar Christian.
Selain peringkat ke-25 kategori Wild Photos False Non-Match Rate, AKURAT SATU juga mendapat peringkat ke-26 untuk kategori Border Photo dan ke-33 untuk kategori Visa Photos. Border Photo adalah teknologi facial recognition yang digunakan pada perbatasan negara untuk menginspeksi dan memverifikasi identitas orang, sedangkan Visa Photo adalah kategori pengecekan NIST yang memanfaatkan dataset yang berisi foto Visa.
Hal ini merupakan pencapaian yang cukup membanggakan, mengingat saat ini jarang perusahaan atau developer asal Indonesia yang berhasil lolos seleksi oleh NIST, dan Akurat Satu menjadi perusahaan lokal karya anak bangsa yang mendapatkan peringkat tinggi dari Indonesia.
Dengan tersertifikatnya teknologi biometrik Akurat Satu pada NIST membuat ASLI RI dan VeriJelas, afiliasi dan pengguna terbesar teknologi biometrik Akurat Satu, semakin mantap dalam membantu perusahaan penyedia layanan jasa keuangan dan perusahaan berbasis teknologi dari dalam negeri dan juga secara global untuk mencegah tindak kejahatan di dunia digital yang kini marak terjadi.
"Mudah-mudahan ke depannya ada lebih banyak lagi pihak yang terbantu dengan teknologi biometrik ini. Sehingga tingkat kejahatan di dunia digital bisa ditekan, bahkan ditiadakan," tandas Christian.