Bandung, Gatra.com – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar talkshow online #SiberminBaPeR (Sibermin Bawa Pesan Siber) yang bertempat di Hotel Courtyard, Bandung pada Kamis (24/9). Talkshow tersebut mengambil tema “Kita dan Online Pornography”. Tema tersebut diambil dalam rangka memberikan edukasi siber khususnya kepada generasi muda dan masyarakat terhadap konten pornografi yang masif di Indonesia.
Acara diawali dengan Opening Speech dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja dan Keynote Speech oleh Sekretaris Utama BSSN, Syahrul Mubarak. Paparan mengenai Bahaya Online Pornography disampaikan oleh praktisi dari komunitas keamanan siber CyberArmyID, Girindro Pringgo Digdo. Sementara materi Cybersecurity Talk dibawakan oleh Kasubdit Deteksi Sosiokultural BSSN, Taufik Arianto.
Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja menyambut baik kegiatan #SiberminBaPer yang digelar di Kota Bandung. Dalam sambutannya, Setiawan menyampaikan bahwa pengguna handphone di Indonesia saat ini mencapai 338,2 juta atau 124% populasi penduduk Indonesia dan pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4 juta atau 64% dari penduduk Indonesia.
“Hal ini menunjukkan penggunaan internet dengan berbagai platform aplikasi cukup tinggi. Sementara itu, jumlah laporan konten negatif di Indonesia didominasi oleh konten pornografi yaitu sebanyak 56,7% dari total 431.065 aduan,” katanya.
Dirinya menyatakan serangan siber berkedok konten pornografi pada 2019 meningkat dua kali lipat jika dibandingkan tahun 2018. Fakta-fakta tersebut mendorong negara membuat Grand Strategy untuk mengurangi dan mencegah penyebaran konten pornografi di ruang siber. Selanjutnya Setiawan berpesan agar peserta dapat mengimplementasikan hal yang diperoleh dari online talkshow tersebut.
Sekretaris Utama BSSN, Syahrul Mubarak mengatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet menjadi alat bantu untuk menjalankan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat, terlahir pula jenis ancaman lain di antaranya berupa online pornography. Contohnya viral kemunculan konten pornografi di kanal belajar online dan berbagai kegiatan virtual lembaga negara.
“Bahaya dari ancaman pornografi di internet tentu saja merupakan bagian dari tugas dan fungsi BSSN untuk mengamankan hal tersebut. Tetapi BSSN tidak bisa bekerja sendiri, BSSN juga butuh kolaborasi dengan menggandeng dan memfasilitasi pemangku kepentingan keamanan siber,” ujarnya dalam rilis resmi yang diterima Gatra.com, Kamis (24/9).
Praktisi dari Komunitas Keamanan Siber, Girindro Pringgo Digdo, menjelaskan berbagai hal yang biasa dilakukan oleh kalangan hacker dalam mengeksploitasi konten pornografi sebagai medium kejahatan siber. Pada sesi Cybersecurity Talk, Indi Arisa berbagi pengalamannya terkait penggunaan internet untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Indi turut berbagi tips dalam membuat konten digital yang viral namun bernilai positif.
Di kesempatan itu, Kasubdit Deteksi Sosiokultural BSSN, Taufik Arianto memberikan insight berbagai kasus serangan siber salah satunya berupa malware. Taufik Arianto menambahkan menjaga ruang siber bukan hanya menjadi tugas BSSN, namun juga membutuhkan kepedulian dari setiap pengguna ruang siber. Ia berharap muncul etika dan perilaku aman di kalangan generasi muda berselancar di ruang siber sesuai tagar #JagaRuangSiber dan #ShareYangBaik.