Sukoharjo, Gatra.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menetapkan dua pasang calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat pada 2020. Kedua paslon yang ditetapkan dalam rapat pleno KPU Sukoharjo pada Rabu (23/9), adalah Etik Suryani-Agus Santosa atau EA dan Joko Santosa-Wiwaha Aji Santosa atau JosWi.
Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo, Nuril Huda, mengatakan, Paslon EA diusung empat partai politik, yakni PDIP 20 kursi, Golkar 5 kursi, Demokrat 1 kursi, dan NasDem 1 kursi. Dengan total 27 kursi DPRD, maka dinyatakan memenuhi syarat.
Kemudian, pasangan JosWi diusung empat partai politik, yakni Gerindra 5 kursi, PAN 5 kursi, PKS 5 kursi, dan PKB 3 kursi, dengan total 18 kursi DPRD yang juga sudah dinyatakan memenuhi syarat.
Selain itu, kedua paslon juga telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan juga dinyatakan memenuhi syarat.
Proses penetapan paslon ini dimulai dari pendaftaran pada 4-6 September 2020, kemudian verifikasi syarat calon pada 6-12 September. Perbaikan syarat calon tanggal 14-16 September 2020.
Setelah penetapan calon, KPU Sukoharjo akan melakukan pengundian nomor peserta pilkada pada Kamis besok (24/9). Kegiatan ini digelar di salah satu hotel di kawasan Solo Baru dan dapat disaksikan melalui siaran langsung.
"Pengundian nomor urut Pasangan Calon untuk disaksikan tim pendukung, pemantau pemilihan, media massa, dan masyarakat dari kediaman masing-masing," ujarnya.
Dalam pelaksanaan pengundian nomor urut tersebut, Nuril mengimbau kepada seluruh Paslon untuk selalu patuh mentaati protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, masing-masing Paslon agar tidak mengerahkan massa pendukung melebihi yang ditentukan oleh KPU Kabupaten Sukoharjo.
Seperti diketahui, Etik merupakan istri dari Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, dan Agus adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo. Sementara Joko Santosa adalah mantan anggota DPRD Sukoharjo dan pimpinan Paloma Group di bidang properti.
Adapun Wiwaha, merupakan pensiunan guru sekolah dasar dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo. Wiwaha juga dikenal sebagai ulamanya Sukoharjo yang sering mengisi berbagai kajian di berbagai daerah.