_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Tokoh Entrepreneur Nasional, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjadi pahlawan kebangkitan ekonomi nasional. Namun, ia juga mengakui, UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19 saat ini.
Sandi meminta para pelaku UMKM dapat beradaptasi di tengah kondisi pandemi. Diperkirakan, dampaknya masih akan terasa hingga tiga bulan ke depan.
"Kerugian adalah salah satu hal yang tak bisa dihindari pelaku usaha saat pandemi global ini. Tapi UMKM harus tetap bersemangat dan menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk menempa diri," katanya dalam webinar Indonesia Young Entrepreneur Summit bersama Badan Eksekutif Mahasiswa se-Riau, Selasa (22/9).
Menurutnya, kewirausahaan lahir dari berbagai upaya untuk bertahan dalam berbagai tekanan dan beradaptasi dengan berbagai kondisi. Selain itu, ia menyebut, UMKM merupakan salah satu sektor paling penting dalam perekonomian nasional.
Dari sebanyak 65 juta unit usaha di Indonesia, UMKM menjadi sektor yang menyumbang lebih dari 60% PDB Nasional. Jadi yang harus menjadi fokus utama dalam penyelamatan ekonomi mestinya UMKM.
Akibat pandemi ini, lanjut Sandi, terdapat pelaku UMKM yang mengalami penurunan omzet hingga 100% dalam dua minggu terakhir. Hal ini menunjukkan tekanan yang luar biasa bagi UMKM yang merupakan ekonomi kerakyatan.
Selanjutnya, Sandi menyebut sebagian besar UMKM menjalankan kegiatannya secara harian. Oleh karena itu, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) harus segera dilakukan, karena diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi.
"Karena begitu masyarakat memiliki akses terhadap uang tunai, [maka] mereka akan mendorong konsumsi mereka dan akan berdampak ke UMKM," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad mengatakan, penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Skema Pinjaman Pemda dengan Bunga 0% merupakan langkah tepat untuk menyelamatkan ekonomi daerah.
Terlebih, dana yang digelontorkan sebesar Rp11,5 triliun itu dapat menggerakan sektor riil melalui program ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan ketahanan sektor riil.
"Dengan penjaminan Askrindo dan Jamkrindo serta subsidi bunga atau margin sesuai PMK 85, harusnya mampu membangkitkan sektor riil," katanya.
