Temanggung, Gatra.com - Rumor akan adanya penghapusan mata pelajaran sejarah dari kurikulum pendidikan memantik pro kontra di masyarakat. Salah satunya datang dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah. Jika benar adanya, AGSI sangat menyayangkan tindakan gegabah pemerintah, dan menduga ada grand design di balik semua ini.
Wakil Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah, Hendro Martono mengatakan, para guru sejarah se Indonesia saat ini tengah gelisah dengan adanya wacana yang dalam beberapa hari menyeruak ke publik. Tidak mungkin ada asap tanpa ada api, sehingga ada dugaan telah terencana akan adanya upaya menghapus memori kolektif bangsa.
"Ada kekhawatiran kesengajaan dibalik ini semua, akan adanya desain besar menghapus memori kolektif bangsa. Maka generasi muda menjadi amnesia sejarah, lupa dengan sejarah bangsa sendiri, bahkan tidak mengetahui identitas bangsanya," katanya Senin (21/9).
Menurut dia, mata pelajaran sejarah itu sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui sejarahlah diperkuat identitas kebangsaan kepada para generasi penerus. Dari ilmu sejarah pula setiap orang bisa belajar tentang peristiwa masa lalu di mana yang tidak baik jangan ditiru sedangkan yang baik bisa diteladani.
"Kalau mapel sejarah dihapus terus bagaimana jadinya, nantinya generasi muda tidak kenal identitasnya sendiri. Padahal harus diketahui, dan rangkaian sejarah Indonesia itu sangat panjang sekali. Ini sebuah penghinaan kalau dengan enteng mapel sejarah mau dihapus," katanya.