Solo, Gatra.com – Wacana penundaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dianggap menjadi hal yang menguntungkan bagi bakal pasangan calon (bapaslon) wali kota dan wakil wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. Pasalnya dengan pelaksanaan Pilkada ditunda, waktu untuk berkampanye akan lebih panjang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan saat ditemui Senin (21/9). Menurutnya wacana penundaan Pilkada ini memang menjadi kewenangan dari pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). ”Tapi kalau Pilkada diundur, kami pasti diuntungkan. Sebab waktu kampanye akan lebih panjang,” ucap Putut.
Keputusan apakah ditunda atau tidak tergantung pada pemerintah pusat dan KPU RI. ”Saat ini kami masih menjalankan agenda sesuai dengan jadwal,” ucap Putut.
Meskipun saat ada penundaan, banyak permasalahan yang akan muncul. Sebab nantinya semua pihak akan terkena imbasnya. Dampak yang paling mudah dirasakan yakni apatisme dari para calon dan pemilih.
”Kalaupun Pilkada tetap berlangsung 9 Desember, dijadwalkan pada 30 Desember akan dilaksanakan pelantikan. Mereka hanya akan menjabat selama empat tahun saja. Kalau lebih lama diundur, maka semakin pendek pula waktunya menjabat,” ucap Putut yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPRD Kota Solo.
Sebab pada 2024 mendatang dijadwalkan terlaksana Pemilihan Umum (Pemilu) serentak yang merupakan amanat dari undang-undang. ”Ya masak partai politik harus mempersiapkan Pilkada tiga tahun sekali. Ya pasti melelahkan dan tidak produktif. Kecuali jika undang-undangnya diubah,” ucapnya.