Jakarta, Gatra.com - Pemerintah mulai mengopersikan Tower 4 Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala. Lantas, ada saja fasilitasnya.
"Sama dengan di Tower 5. Kita siapkan mereka selain diberikan penanganan dari sisi kesehatan, juga diberi vitamin, gizi yang cukup, ada tim psikolog, ada weekend psychologist consultant," kata Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, Sp.S., M.A.R.S., M.H., dalam confrensi pers virtual, Senin (21/9).
Tugas menjelaskan, weekend psychologist consultant ini merupakan layanan daring atau virtual yang dipandu oleh host dan memberikan akses kepada para pasien ke Tower 2 untuk berkonsultasi dengan dokter.
"Diberikan akses ke Tower 2, mereka akses daring untuk konsultasi dengan dokter-dokter. Ini fasilitas yang baik untuk memberikan info, konsultasi kesehatan di situ," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Tugas, disiapkan pula sarana rekreasi di lantai bawah. Di situ ada jogging track, panggung untuk para pasien bisa berkumpul di sana. "Ini fasiltas dan kegiatan sehingga merek bisa meningkatkan imunitas, mempercepat penyembuhan," katanya.
Sedangkan soal SOP bagi masyarakat yang positif Covid-19 tanpa gejala bisa menjalani isolasi mandiri di Tower 4 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Tugas menyampaikan, pertama, harus menjalani tes PCR untuk memastikan positif Covid-19.
"Kemudian, mereka dicek dulu di puskemas atau tempat kesehatan primer, rumah sakit. Dari sana ada rekomendasi bahwa mereka tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Menurut Tugas, rekomendasi rujukan dari puskesmas atau rumah sakit ini menjadi syarat yang harus dipenuhi. Surat rujukan ini menyatakan bahwa masyarakat positif Covid-19 tersebut tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dan harus dikirim ke Wisma Atlet untuk mejalanai isolasi mandiri di Tower 4 atau 5.
"Ini perlu masyarakat pahami supaya lebih tertib dan teratur untuk mengontrol juga. Puskesmas juga bisa mengontrol masing-masing daerah berapa yang dikirim untuk isolasi," ujarnya.
Sedangkan ketika ditanya harus adanya surat rujukan dari puskesmas, menjadikan puskesmas kewalahan karena terbatasnya personel dan banyaknya masyarakat yang memeriksakan diri, Tugas tidak memungkiri.
"Ya kami pantau juga, kami pantau semuanya yang kita catat dari mana mengirim ke Wisma Atlet ini. Memang banyak juga calon-calon untuk diisolasi mandiri," ujarnya.
Ia melanjutkan, seperti keterangan dari ?Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis Covid-19 Jossep F. William, bahwa kesibukan tenaga medis terkait penanganan Covid-19 ini sangat luar biasa.
"Saya kira semuanya kesibukannya luar biasa karena jumlah peningkatakannya juga seperti yang dilaporkan semuanya, Dinkes maupun dari Satgas," katanya.
Oleh karena itu, RSDC Wisma Atlet Kemayoran ini menerapkan sistem tersebut agar pasien yang masuk terdata secara akurat secara daring. Meski sudah daring, mekanismenya harus tetap diatur demi kenyamanan dan pelayanan yang diberikan.
"Supaya kenyamanan masyarakat yang akan isolasi ini waktu masuk juga nyaman. Saat penerimaan di Wisma Atlet ini teratur dan nanti ini bisa mendaftar di Tower 5, sudah akses langsung di Tower 4, sehingga kamar juga sudah bisa dilihat, kamar mana yang akan dihuni, ini menjadi kecepatan akses dan kenyamanan," katanya.