Mataram, Gatra.com- NTB sebagai daerah yang memiliki ragam destinasi wisata cukup terpukul dengan pandemi Covid-19. Wisatawan mancanegara mengalami penurunan yang sangat signifikan, sehingga NTB harus "menggayung" wisatawan lokal untuk datang menikmati wisata.
Tidak semua destinasi wisata yang telah terekspos di NTB. Minimnya promosi tersebut membuat banyak destinasi baru harus berupaya menarik minat pengunjung dengan mempercantik diri.
Salah satu destinasi baru yang belum terekspos maksimal adalah Pantai Batas Senja. Pantai tersebut berlokasi di Lingkungan Mapak Belatung, Kelurahan Jempong, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pantai itu dilaunching pada 17 Agustus 2020 lalu.
Pantai tersebut berada di Jalan Lingkar Selatan, yang letaknya tidak jauh dari pantai-pantai indah di sana seperti Pantai Gading, Pantai Mapak Indah hingga Loang Baloq.
Menariknya Pantai Batas Senja ditata sedemikian apik dan sangat instagramable. Deretan lapak di sana menggunakan mini kontainer dengan balutan warna warni. Aneka kursi santai bean bag beragam warna dengan hiasan payung dan spot foto disiapkan di sana. Senja akan terbenam di mata setiap pengunjung pantai di sana. Begitu indah dengan siur angin pantainya.
Pengelola Pantai Batas Senja, Syamsul Bahri mengatakan ide menggagas pantai sejak ia menjadi kepala lingkungan. Ia mulai merintis Pantai Gading. Saat Pantai Gading mulai familiar, ia kemudian merintis Pantai Batas Senja itu.
"Tujuannya untuk memberdayakan masyarakat. Sehingga kita buka lagi di perbatasan Lombok Barat dan Mataram. Kita berinisiatif membuka lapak kecil di sini," ujarnya, Minggu (20/9).
Dikatakan, awalnya pantai tersebut tidak tertata, namun berkat tangannya, Syamsul yang merupakan anggota Fraksi PKS DPRD Kota Mataram ini mulai menata Pantai Batas Senja hingga mulai ramai dikunjungi seperti saat ini. "Awalnya tidak terawat, akses jalan tidak ada. Kita kemudian buka dan berinisiatif dengan beberapa tokoh untuk bangun," ujarnya.
Dikabarkan sebelumnya pada Sabtu (19/9) tokoh perempuan Kota Mataram Hj Putu Selly Handayani pada pelepasan tukik (anak penyu) di pantai ini menyatakan, pantai boleh dihidupkan yang penting tetap menjaga protokol kesehatan. “Saya lihat penataan pantai itu sudah bagus, setiap Sabtu ada live music, jadi masyarakat kita sudah cerdas. Kita tidak perlu takut tapi tetap waspada," ujarnya di Mataram Minggu (20/9).
Selly yang juga Calon Walikota Mataram inimenambahkan, untuk menarik minat wisatawan lokal mengunjungi pantai tersebut. Dilepasnya tukik dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi dalam menjaga pelestarian lingkungan biota laut.
"Karena ini adalah biota laut yang perlu kita jaga, karena telur-telurnya bisa beranak pinak. Saya ingin kalau terpilih ada demplot untuk anak penyu. Saya meminta masyarakat agar tidak mengkonsumsi telur penyu demi kelestarian habitat laut tersebut. Saya ingin jadi edukasi wisata untuk tukik. Kalau dia hidup menandakan pantai kita bersih dari sampah. Ini edukasi kepada anak-anak kita, jangan telurnya diambil dan dikonsumsi," imbaunya.
Dikatakan, selama pandemi ini masyarakat juga butuh refreshing dan berekreasi. “Nah menghidupkan gairah destinasi menarik seperti Pantai Batas Senja ini, salah satu upaya bagaimana menggerakan kunjungan wisatawan lokal. Masyarakat Kota Mataram dan NTB pada umumnya, bisa punya destinasi alternatif yang dipastikan bebas Covid-19," tutup Selly.