Yogyakarta, Gatra.com - Tambahan 74 kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (19/9), menjadi jumlah kasus Covid-19 tertinggi di DIY dalam sehari sejak pandemi terjadi. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta warga bisa beradaptasi dan tetap menjalankan aktivitas.
Raja Keraton Yogyakarta itu mengatakan penambahan kasus Covid-19 hingga mencetak rekor itu hal yang biasa. Menurutnya, mereka yang sakit sudah ditangani di rumah sakit.
"Ya rapopo (tidak apa-apa). Ha nek positif ya uwis, ning rumah sakit aja (kalau positif Covid-19 ya sudah, di rumah sakit saja)," kata Sultan saat ditemui di sela peletakan batu pertama pembangunan gedung baru SMAN 3 Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Sabtu (19/9) sore.
Sultan berkata, warga tidak perlu ditakut-takuti dengan kabar melonjaknya kasus Covid-19. Menurutnya, roda ekonomi harus tetap berjalan supaya kebutuhan masyarakat tercukupi.
"Kita adaptasi saja. Jangan menakut-nakuti. Rakyat Jogja laper mengko (kelaparan nanti)," ucapnya.
Penularan kasus Covid-19 di DIY terus terjadi, seperti klaster warung soto Lamongan dan kasus pedagang di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Ada pula klaster Pasar Cebongan di Sleman yang sudah lebih dari 20 orang positif Covid-19.
Sultan mengatakan masyarakat mesti selalu ingat kondisi pandemi Covid-19 dalam menjalankan segala aktivitas, termasuk saat berada di pusat keramaian seperti Malioboro. "Ya protokolnya ora lali (tidak lupa)," ucapnya.
Saat menghadiri peletakan batu pertama Grha Padmanaba, Sultan berharap gedung ini memenuhi kebutuhan belajar siswa. Menurutnya, saat ini pendidikan telah berkembang dan perlu diiringi dengan fasilitas penunjang.
"Harapan saya ya sekalian fasilitas yang dibangun memenuhi harapannya untuk tempat pembelajaran. Nek ora (kalau tidak), percuma. Karena tantangannya beda, ya labnya cukup, kelasnya cukup," kata Sultan.
Gedung Grha Padmanaba berlantai tujuh akan dibangun pada Desember 2020. Pembangunan dengan dana sekitar Rp15 miliar itu ditargetkan selesai pada September 2021.
Ketua Panitia Pembangunan, Triyanto, mengatakan gedung tersebut dapat dimanfaatkan oleh semua siswa di Yogyakarta. Ada berbagai fasilitas pembelajaran seperti aula untuk ruang konser dan aplikasi seni.
"Kami harap September 2021 bisa selesai. Supaya siswa dan masyarakat sekitar bisa segera merasakan manfaatnya," ucapnya.