Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar kegiatan Prison Art Show (PAShow) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas II A Gunungsindur, pada Sabtu (19/9). Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur dan menghilangkan kejenuhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang sudah beberapa bulan ini tidak bisa berjumpa dengan keluarganya karena pandemi Covid-19.
Sementara itu, dalam kegiatan yang berlangsung sekitar 1 jam 30 menit itu, diisi dengan berbagai penampilan seni, seperti band, tari, dan pertunjukan lainnya. Dengan penampil berasal dari WBP dan juga petugas Lapas Gunungsindur sendiri.
Salah satu WBP Tezar Alimas mengatakan, dirinya sangat terhibur dengan adanya PAShow. Selain itu, keluarga yang sudah tidak berkunjung selama kurang lebuh 9 bulan lamanya bisa melihatnya menyumbang keahlian, melalui saluran Youtube Ditjen PAS.
"Saya sangat senang karena selama ini kan keluarga cuma bisa bertemu lewat video call. Sudah sekitar 9 bulan tidak ketemu. Jadi dengan acara ini, mereka bisa melihat saya di sini," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Lapas Gunungsindur Mujiarto menjelaskan, WBP dan petugas Lapas Gunungsindur dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Mereka bisa menampilkan berbagai macam kesenian, mulai dari band, dance atau tarian, hingga drama.
Selain untuk menghibur WBP yang sudah tidak bersua dengan keluarganya, PAShow juga dihelat untuk melatih keterampilan WBP. Jadi saat ini hanya berlaku kunjungan keluarga melalu video call. Makanya dengan kegiatan kesenian mampu menurunkan tingkat stres ini upaya dari pihak lapas dan dirjen pemasyarakatan, ucapnya, Jumat (18/9).
Mujiarto melanjutkan, dalam kegiatan ini pihak lapas memberlakukan protokoler kesehatan secara ketat, yakni dengan menggunakan masker serta jaga jarak untuk semua penghuni lapas dan petugas.