Home Kesehatan Stroke Tak Melulu Pecah Pembuluh Darah di Otak

Stroke Tak Melulu Pecah Pembuluh Darah di Otak

Jakarta, Gatra.com — PARA Syndicate menggelar Syndicate Talks seri the guru dengan tema "Jantung, Otak, Mental: Hidden Connection dalam Membangung Kesehatan", yang dilakukan secara virual pada Jumat (18/9).

Stroke pada usia muda atau usia produktif memiliki dampak negatif. Selain potensi kematian atau menghambat karier, juga mengakibatkan cacat permanen sehingga penyintas menjadi beban keluarga dalam hal sosial ekonomi.

Para pakar sains kedokteran menyimpulkan bahwa tidak semua stroke berasal dari kelainan yang bersumber pada otak, 25% stroke isikemik 1 dari 4 orang berasal dari jantung.

Stroke ditandai oleh hilangnya sirkulasi darah secara tiba-tiba karena otak yang mengakibatkan hilangnya fungsi saraf yang sesuai.

Dr. Hamed Oemar selaku Profesor & Senior Consultant Cardioligist and Cardiac Multimodality Imaging, mengatakan, saraf itu satu-satunya jaringan yang sangat sensitif dengan kekurangan oksigen. "Oleh karena itu, oksigen yang kurang dari 100 menjadi 10% ke bawah sudah mengakibatkan masalah di otak," ujarnya.

Masyarakat banyak yang beranggapan bahwa stroke itu adalah pecahnya pembuluh darah di otak akibat darah tinggi. Ini ada benarnya dan tidak benarnya, atau tidak semuanya benar.

Ada 2 macam stroke , yakni berasal dari iskemik (sumbatan) dan pendarahan (hemoragik). PFO bukan penyakit jantung bawaan tetapi variasi normal bawaan. PFO merupakan celah dari cekungan berbentuk oval pada sekat serambi yang bisa menjadi terowongan penghubung antara dua serambi.

"Semua masalah kesehatan, deteksi suatu penyakit adalah si pasien itu sendiri yang tahu. Yang penting menjadikan semua orang tahu dirinya, tahu yang dirasakan dan tahu yang diperbuat," ujar Prof. Dr. Teguh AS Ranakusuma, Sp.S (K), dokter spesialis saraf dari Universitas Indonesia.

 

Reporter: MAA

1702