Jakarta, Gatra.com - Dalam upaya mendukung dan mendorong daya saing kopi Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) memberikan berbagai alat penunjang produksi kopi di Kecamatan Sukasari, Sumedang, Jawa Barat. Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan pelatihan kepada petani kopi di daerah tersebut.
Project Manager Government Project Region VI Bank Mandiri Heri Heryadi mengatakan, bantuan ini merupakan bagian dari program corporate social responsibility atau CSR yang dijalankan tiap tahunnya. Dengan harapan, bantuan ini mampu mengurangi beban biaya produksi petani kopi.
"Adanya bantuan ini bisa menjadikan petani tidak lagi jual buah cherry, namun minimal bisa mengolahnya menjadi green bean dan nilai jualnya lebih tinggi," katanya dalam keterangan resminya, Jumat (18/9).
Hal yang paling penting, lanjut Heri, dengan bantuan ini petani bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi. Sehingga, pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani kopi di wilayah Sumedang.
Selain kepada kelompok tani kopi, Bank Mandiri juga memberikan bantuan CSR kepada SMK PPN Tanjungsari dan LMDH, yang mana sekolah itu memiliki jurusan khusus tentang budidaya kopi. Dengan begitu, diharapkan sinergitas dapat terbentuk. "SMK PPN ada jurusan kopi, ini tidak ditemukan di daerah lain," ujarnya.
Sementara itu, sesuai data Kementerian Pertanian, rata-rata produksi petani kopi hanya sekitar 780 ribu ton per tahun. Mayoritas perkebunan kopi dikelola petani rakyat yang mandiri.
Sedangkan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2013, luas perkebunan kopi rakyat di Jawa Barat adalah sekitar 33.630 hektar dengan angka produksi mencapai 17.628 ton. Sementara perkebunan besar (swasta) di Jawa Barat hanya 259 hektar dengan angka produksi mencapai 55 ton.