Sleman, Gatra.com – Malam ini, Jumat (18/9), seakan menjadi malam panjang bagi keluarga Rinaldi Harley Wismanu. Mereka masih menunggu kedatangan jenazah korban mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta, itu di kampung halamannya di Nologaten, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua RW 04 Nologaten, Purwoko, mengatakan, sampai kini waktu kedatangan jenazah belum diketahui. “Belum ada informasi resmi kapan akan dimakamkan. Keluarga menunggu dari Jakarta untuk tes DNA-nya. Rencananya pagi tadi tesnya,” kata dia,
Menurut Purwoko, pihaknya akan menyiapan pemakaman setelah ada informasi resmi. Jenazah rencananya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nologaten.Tenda di lapangan dekat rumah duka juga telah didirikan untuk tempat salat jenazah.
“Tempat untuk salat jenazah kami siapkan. Nanti di lapangan supaya bisa menjaga protokol kesehatan. Kami tidak mau menimbulkan masalah baru,” kata dia.
Purwoko mendengar, jenazah Rinaldi akan dibawa melalui jalur darat dari Jakarta menuju Sleman. “Memakai perjalanan darat infonya. Kami harap sebelum jam sembilan malam. Nanti akan langsung dimakamkan,” ucapnya.
Rinaldi menjadi korban pembunuhan oleh dua pelaku yang merupakan pasangan kekasih, yakni Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27). Rinaldi berkenalan dengan Laeli di media sosial hingga kemudian janjian bertemu. Di pertemuan itu, Rinaldi dibunuh oleh Laeli dan Fajri.
Mayat Rinaldi ditemukan di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9) malam. Kondisi mayat Rinaldi sudah tidak utuh karena dimutilasi. Setelah dua pelaku ditangkap, mereka disebut memiliki motif menguasai harta korban.
Rinaldi bekerja sebagai Human Resource & General Affair Manager di salah satu perusahaan konstruksi asal Jepang di Jakarta. Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini sempat mengenyam pendidikan di Jepang dan menikah dengan perempuan negeri sakura itu.
Purwoko menjelaskan, Rinaldi besar di daerah Nologaten, Sleman. Selama hidupnya, ia aktif mengikuti kegiatan sosial. “Orangnya baik, pintar, bagus di lingkungan. Cuma mungkin karena kesibukan kuliah jadi sempat tidak aktif di masyarakat,” ucapnya.