Purworejo, Gatra.com - Dunia mime atau pantomim sangat jarang digeluti, apalagi oleh seorang anak kecil. Namun, berbeda dengan Zaki Satriaji (9) seorang pantomimer asal Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.
Saat ditemui sebelum tampil pada acara HUT ke-75 PMI (Kamis,17/9) di Gedung Markas PMI Kabupaten Purworejo, Zaki mengaku sudah belajar pantomim sejak kelas satu SD. "Seneng pantomim, karena terbawa suasana. Ayah juga pemain pantomim," kata Zaki dengan polos.
Siswa kelaa 3 SDN Redin 2, Kecamatan Gebang ini telah beberapa kali menjadi juara mime dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Juara satu tingkat Kecamatan Gebang dan juara dua tingkat Kabupaten Purworejo. Prestasinya tak diraih dengan mudah, ia harus belajar keras untuk bisa berekspresi dan bergerak apik di bawah asuhan ayahnya, Roy Indrawanto.
"Latihan rutin seminggu sekali. Paling susah adalah mengajarkan pemjiwaan dan mengembangkan gerak. Karena seorang mimer (pantomimer) harus bisa menyampaikan pesan pada audiens lewat gerak dan ekspresi tanpa dialog," kata Roy yang mendampingi saat wawancara.
Zaki pun sudah sering diundang untuk tampil, baik di acara ulang tahun ataupun acara-acara dinas. Seperti hari ini, ia tampil di depan Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti dan beberapa pejabat Pemkab yang hadir dalam acara HUT PMI. "Kalau mau tampil deg-degan. Tapi setelah mulai jadi nggak deg-degan lagi," ujar putra pasangan Roy dan Dwi Muharti ini malu-malu.
Zaki juga pernah diundang tampil di acara ulang tahun temannya, dari acara itu ia diberi 'uang jajan' Rp100 ribu. "Seneng dapat sangu (honor), uangnya ditabung," kata Zaki.
Untuk riasan wajah, sang ayah yang mendadani, begitu pula urusan kostum. Dengan ciri khas kaos garis-garis hitam putih, orang tua Zaki memadukannya dengan batik khas Purworejo.