Jepara, Gatra.com - Viralnya kejadian seorang ibu menjalani proses persalinan tanpa pertolongan petugas medis di Puskesmas Pakisaji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah direspon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara. Melalui Komisi C yang mengawasi bidang kesehatan, legislatif mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara mengawasi kinerja puskesmas lebih ketat.
"Kami meminta DKK benar-benar mengawasi kinerja puskemas di Jepara. Terutama dalam pelayanan yang prima," kata Ketua Komisi C DPRD Jepara Nur Hidayat melalui sambungan telepon seluler, Kamis (17/9).
Terkait viralnya kejadian yang berlangsung di Puskemas Pakis Aji pada Sabtu (12/9) malam itu, Nur Hidayat juga telah menghubungi DKK Jepara. Hasilnya, pihak DKK dan Puskesmas Pakis Aji langsung menemui keluarga korban untuk menjalin mediasi dan permintaan maaf. Meski begitu, kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali.
"Kejadian seperti ini tidak boleh ada terus menerus. Pasien tidak boleh ditolak. Justru, petugas (medis) harus memberikan keterangan dan edukasi ke pasien," tegasnya.
Pria yang juga politisi partai Nasdem ini juga meminta, agar pasien maupun masyarakat tak takut melaporkan jika ada pelayanan yang tidak semestinya diberikan petugas medis. Baik itu di puskemas, maupun rumah sakit milik pemerintah atau swasta.
"Masyarakat bisa memanfaatkan media yang sudah ada. Misal lewat Lapor Bupati. Atau juga bisa dilaporkan langsung ke kami anggota DPRD. Kami akan langsung menegur pemerintah daerah," imbuh Hidayat.
Sebelumnya, seorang ibu melahirkan tanpa bantuan petugas medis ini dibagikan oleh warga melalui akun Facebook bernama Nia Kumala Sari di grup MIK Jepara Official (Media Komunikasi Kota Jepara). Kejadian ini mendapat lebih dari 3.000 komentar. Namun kini, postingan itu telah dihapus setelah adanya mediasi oleh pihak DKK.
Kepala DKK Jepara Mundrikatun mengakui adanya kejadian ini. Pada Selasa (15/9) lalu pihaknya langsung mendatangi rumah korban untuk melakukan pengecekan dan klarifikasi kedua belah pihak. Masalah ini pun disebut telah terselesaikan dengan baik.
"Kami sudah melakukan kroscek dan klarifikasi dengan kedua belah pihak bersama tim dari desa, dan puskesmas. Termasuk bidan yang bersangkutan. Kami sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan dari kami," ungkapnya.
Pihaknya juga mengaku akan meningkatkan pengawasan maupun pembinaan terhadap puskemas di wilayahnya. Termasuk meningkatkan monev perbaikan pelayanan.