Yogyakarta, Gatra.com - Lebih dari separuh tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta telah terisi. Sejumlah shelter disediakan untuk mengisolasi penderita Covid-19 tanpa gejala, meski belum semuanya siap.
Hingga Kamis (17/9), kasus positif Covid-19 mencapai 1.984 orang. Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan tambahan kasus baru hari ini mencapai 41 penderita.
"Laporan jumlah kasus sembuh hari ini sebanyak 20 kasus, sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 1.440 kasus," ujarnya.
Berty juga mengumumkan, total 53 orang positif Covid-19 meninggal dunia. Dengan demikian, ada 491 kasus aktif atau penderita Covid-19 yang belum sembuh dan dalam perawatan. "Sekitar 70 persen kasus di DIY adalah kasus konfirmasi asimptomatik atau OTG," ujarnya.
Menurut Berty, para OTG dirawat di rumah sakit, rumah sakit lapangan, atau rumah sakit bukan rujukan Covid-19 yang ditunjuk oleh pemerintah kabupaten/kota di DIY. "Ada yang di shelter, ada beberapa yang isolasi mandiri dalam pengawasan puskesmas," kata dia.
Adapun kapasitas 27 rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY telah terisi separuhnya. Berty menyebut 17 dari 48 tempat tidur untuk pasien dengan kondisi kritis telah terisi. Adapun perawatan untuk pasien non-kritis telah menggunakan 242 dari 404 tempat tidur.
Dengan demikian, 259 tempat tidur untuk pasien Covid-19 telah terpakai dari 452 tempat tidur yang tersedia. Jumlah itu setara dengan 57 persen kapasitas. Mengingat ada 491 kasus aktif, sedangkan 259 tempat tidur di RS rujukan terisi, setidaknya 232 penderita Covid-19 di DIY dirawat bukan di 27 RS rujukan tersebut.
Sejumlah kabupaten di DIY telah menyiapkan shelter untuk penderita Covid-19 OTG, seperti di Asrama Haji di Sleman dan Rumah Sakit Darurat Bambanglipuro, Bantul.
Namun shelter di Kota Yogyakarta belum sepenuhnya siap, kendati banyak kasus merebak di pusat DIY ini, seperti klaster warung soto, sejumlah kasus pedagang Malioboro, dan perkantoran.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut dari 97 orang positif Covid-19 di Kota Yogyakarta, ada 80 orang yang menjalani isolasi mandiri. "Sebab beberapa memang isolasi mandiri bisa dilakukan karena rumahnya memungkinkan dan berhasil," kata dia secara tertulis.
Di sisi lain, shelter di Kota Yogyakarta belum siap. "Shelter saat ini kita masih melengkapi fasilitasnya. Dari perawatan dapur dan makan minumnya, pembersihan gedung dan lingkungannya, termasuk sprei dan sarung. Ya masih menyiagakan segala sesuatunya," kata dia.
Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan shelter itu di sebuah rumah susun. "Minggu depan semoga sudah terselesaikan semua dan sudah bisa dipakai," kata Kepala Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta ini.