Tokyo, Gatra.com - Yoshihide Suga menjadi perdana menteri baru pertama Jepang selama hampir delapan tahun pada hari Rabu, dan berjanji untuk menahan virus corona baru dan mendorong reformasi setelah melanjutkan barisan pendahulunya, Shinzo Abe di kabinetnya.
Suga, 71 tahun, mengatakan akan tetap berpegang pada kebijakan pertumbuhan "Abenomics" sambil mendorong reformasi termasuk deregulasi, digitalisasi dan hambatan birokrasi.
Dia mengatakan apa yang paling diinginkan orang Jepang adalah menahan wabah virus korona dan menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul.
"Ini hal pertama yang ingin saya kerjakan dengan kabinet baru saya," katanya kepada wartawan.
Sebelumnya, pemilihan majelis rendah harus diadakan pada akhir Oktober 2021 namun ada spekulasi kalau Suga mungkin akan mengadakan pemungutan suara lebih cepat, untuk memperkuat mandatnya.
Abe, perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri karena kesehatan yang buruk setelah hampir delapan tahun menjabat.
Suga menjabat di bawahnya sebagai kepala sekretaris kabinet. Ia bertindak sebagai juru bicara pemerintah dan koordinasi kebijakan. Dia juga memiliki tugas membela Abe selama skandal kronisme yang terkadang menyeret tingkat dukungan kabinet.
Suga, yang memenangkan kandidat kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa secara telak pada hari Senin, menghadapi sejumlah besar tantangan dari pandemi hingga masyarakat yang menua dengan cepat.
Dengan sedikit pengalaman diplomatik, ia juga harus mengatasi konfrontasi AS-China yang semakin intensif, membangun hubungan dengan pemenang pemilu AS 3 November dan mencoba untuk menjaga hubungan Jepang sendiri dengan Beijing pada jalurnya.
Sekitar setengah dari kabinet baru adalah sisa-sisa dari Abe. Hanya dua wanita dan usia rata-rata, termasuk Suga, adalah 60 tahun.
Menteri Keuangan Taro Aso dan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi tetap tinggal, begitu pula Menteri Lingkungan Shinjiro Koizumi, yang termuda di kabinet pada usia 39 tahun.
“Ini adalah kabinet 'Kontinuitas dengan huruf kapital C',” kata penasihat senior manajer aset WisdomTree Investments, Jesper Koll, dikutip Reuters.
Pada konferensi persnya, Suga mengatakan bahwa dia akan menerapkan kebijakan untuk memperkuat aliansi Tokyo dengan Amerika Serikat, sambil berharap dapat membangun hubungan yang stabil dengan China dan Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Washington berharap dapat bekerja dengan Suga dan menyebut Aliansi AS-Jepang sebagai "landasan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."