Home Ekonomi Alokasi Pupuk Subsidi Jauh Dari Harapan Petani

Alokasi Pupuk Subsidi Jauh Dari Harapan Petani

Pati, Gatra.com - Menjelang musim tanam (MT) pertama yang jatuh pada bulan Oktober, petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah dibayang-bayangi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. Lantaran alokasi pupuk bersubsidi sangat jauh dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Muchtar Efendi mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi saat ini memang berkurang, tidak hanya di Kabupaten Pati saja tetapi hampir seluruh Indonesia. “Permintaan petani akan pupuk memang banyak sesuai RDKK, tetapi alokasi pupuk bersubsidi dari sana memang berkurang,” ujarnya, Kamis (17/9).

Lebih lanjut ia merinci, kebutuhan pupuk jenis Urea sesuai RDKK kebutuhan petani di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani yakni sebesar 42.688,270 ton, tetapi hanya mendapatkan jatah 31.700 ton, atau hanya ada 74,25 % dari data yang diajukan.

Sedangkan pupuk SP36 sesuai RDKK kebutuhan petani mencapai 14.411,256 ton, tetapi alokasi yang diberikan hanya 18,94% saja, atau mendapatkan alokasi 2.730 ton. Sementara pupuk ZA, RDKK yang diajukan sebesar 22.867,031 ton, tetapi hanya mendapatkan alokasi 10.621 ton atau 46,45%.

Selanjutnya, pupuk jenis NPK dengan RDKK sebesar 58.122,680 ton, Kabupaten Pati hanya kebagian alokasi 26.690 ton atau 46,43%. Pupuk Organik RDKK petani adalah 4.694,034 ton, tetapi alokasi yang ada hanya sekitar 2.300 ton atau 48,99%.

“Memang jauh dari harapan, sehingga para petani harus bisa memanfaatkan dengan bahan yang ada, misalnya membuat pupuk organik. Atau petani bisa swadaya dengan pupuk nonsubsidi,” keluhnya.

409