Home Kesehatan Klaster Pasar Tradisional Membesar, Pelacakan Diperluas

Klaster Pasar Tradisional Membesar, Pelacakan Diperluas

Sleman, Gatra.com – Klaster penularan Covid-19 di pasar tradisional, Pasar Cebongan, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah tiga kasus pada Kamis (17/9). Dengan tambahan ini, penderita Covid-19 di klaster tersebut mencapai 22 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, tiga kasus baru tersebut berasal dari anggota keluarga pedagang yang sebelumnya telah terkonfirmasi positif Covid-19.

“Penambahan kasus yang terkait klaster Pasar Cebongan ada tiga. Mereka keluarga pedagang yang sudah lebih dulu positif,” kata dia saat dihubungi Gatra.com, Kamis (17/9).

Joko mengatakan, temuan kasus baru ini membuat pelacakan atas klaster Pasar Cebongan makin luas. “Tracing akan dilakukan untuk kontak erat tiga kasus baru tersebut,” katanya.

Kasus Covid-19 di Pasar Cebongan diketahui pada akhir pekan lalu. Awalnya dua orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, yakni seorang pedagang dan petugas jaga toilet yang juga menjadi penjual minuman.

Dinas Kesehatan Sleman kemudian melacak sekitar 100 orang yang sempat kontak erat dengan dua orang itu. Pelacakan dilakukan pada para pedagang, anggota keluarganya, dan pengunjung pasar melalui tes usap PCR dan tes cepat Covid-19.

Joko berkata tak semua pengunjung pasar diperiksa. “Tidak semua pengunjung. Hanya yang kontak erat saja dan sudah dilakukan,” ucapnya.

Dari pelacakan tersebut, sebanyak 19 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan diumumkan pada Senin (14/9) lalu. Mereka terdiri dari enam pedagang dan 13 orang anggota keluarga para penjual itu. “Sebagian besar yang terkonfirmasi positif merupakan anggota keluarga dari pedagang,” kata Joko.

Hingga hari ini, kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman terbanyak di DIY, termasuk untuk kasus baru hari ini. Dari tambahan 41 kasus baru, 25 orang warga Sleman.

1000