Jepara, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mendistribusikan air bersih terhadap dua desa yang terdampak kekeringan, Kamis (17/9).
Diketahui, di kabupaten berjuluk Bumi Kartini tercatat 47 desa/kelurahan yang masuk dalam desa siaga darurat bencana kekeringan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara, Kusmiyanto mengatakan, total ada 15.000 liter air bersih yang disalurkan pada droping kali ini. Rinciannya untuk Desa Plajan (Kecamatan Pakisaji)sebanyak 10.000 liter dan Desa Blimbingrejo (Kecamatan Nalumsari) 5.000 liter air bersih.
"Desa Plajan kami droping dengan dua truk tangki dan Desa Blimbingrejo satu tangki," ujarnya, Kamis (17/9).
Selain armada truk tangki, pihaknya juga menyiapkan sebanyak 35 tandon air. Tandon ini memiliki kapasitas masing-masing 1.000 liter dan akan diletakkan di desa yang mengalami kekeringan.
BPBD Jepara juga sudah melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Jepara. Tahun ini tercatat 47 desa/kelurahan yang masuk dalam desa siaga darurat bencana kekeringan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Jepara Nomor 360/287 Tahun 2020.
“Jumlah 47 ini berdasarkan pengalaman tahun lalu. Ada 33 desa, dan 4 kelurahan yang terdampak kekeringan,” ujarnya.
Meskipun sejumlah kegiatan terkena pemangkasan (refocusing) untuk penanganan Covid-19, namun khusus biaya penanganan kekeringan tidak dilakukan refocusing. Yakni tetap sebesar Rp24 juta.
Bahkan, dalam APBD Perubahan 2020 diusulkan penambahan Rp52 juta. Selain itu, BPBD juga menggandeng perusahaan agar menyumbangkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengatasi krisis air bersih.