Sleman, Gatra.com - Covid-19 terus merebak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski demikian, destinasi wisata yang selama ini menjalani uji coba operasional terbatas diminta tetap jalan.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan kasus Covid-19 yang terus bertambah tidak akan mengganggu aktivitas pariwisata. "Wisata menggunakan protokol kesehatan tetap harus jalan," kata dia saat ditemui di kompleks Pemkab Sleman, Rabu (16/9) sore.
Kasus Covid-19 terbaru di Sleman muncul di Pasar Cebongan. Penularan di pasar tradisional tersebut bahkan membentuk klaster karena mencapai generasi ketiga. Sedikitnya 19 orang positif Covid-19 di klaster tersebut dari kalangan pedagang dan keluarganya.
Sri Purnomo mengatakan Pasar Cebongan ditutup selama tiga hari sejak Selasa (15/9) lalu untuk disemprot disinfektan. Penderita Covid-19 tanpa gejala diisolasi di Asrama Haji Sleman. "Kalau yang sakit dirawat di rumah sakit," ucapnya.
Hingga hari ini, dari total 1.943 kasus positif di DIY, Sleman menyumbang penderita paling banyak yakni 724 orang. Dari jumlah ini, 516 orang sembuh, 193 orang masih dirawat, dan 15 orang meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan sekitar seratus orang telah dites untuk melacak penularan Covid-19. Mereka menjalani tes cepat dan tes usap PCR.
"Tracing masih belum selesai. Ada sekitar 49 orang yang masih menunggu hasil swab yang diambil pada Selasa (15/9) dan Senin (14/9)," ucapnya.