Cilacap, Gatra.com – Pandemi Covid-19 nyaris membuat seluruh bisnis terdampak. Sebagian bertahan, lainnya mati. Namun, di Cilacap, pandemi Covid-9 justru memicu kenaikan omzet peternak kambing perah di Karangpucung.
Ketua Kelompok Ternak Akar Rumput, Puthut Dwi Prasetyo mengatakan biasanya omzet bulanan kelompok ternak berpopulasi 2.500 ekor ini hanya Rp120 juta per bulan. Namun, kini omzetnya naik lebih dari Rp180 juta per bulan.
“Naik 50-an persen. Perahan susu hari itu, habis hari itu. Kalau dulu itu tetap ada stok, di simpan dalam freezer perkumpulan itu di kumpulkan di sini kan sampai hampir penuh, sekarang itu tidak pernah terjadi cerita itu,” katanya.
Menurut dia, pada masa pandemi Covid-19 ini, muncul kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi untuk meningkatkan imunitas. Tren lainnya, masyarakat juga gemar mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari alam. Dampaknya, permintaan susu kambing segar naik signifikan.
Dia menjelaskan, jika biasanya susu kambing habis jika dikirimkan ke luar daerah, kini susu kambing habis dijual di dalam lingkup kabupaten. Bahkan, tak jarang konsumen datang langsung ke peternakan yang tersebar di sejumlah tempat.
“Ternyata, dengan adanya Covid-19 menyadarkan masyarakat itu sebaga sarana untuk meningkatkan imunitas. Kesadaran itu membuat masyarakat mulai mengkonsumsi susu kambing denngan sukarela,” jelasnya.
Puthut menjelaskan, selain susu, peningkatan omzet juga dipicu meningkatnya penjualan anakan kambing ras Saanen yang dipelihara peternak. Hal itu tak lepas dari tren masyarakat yang banyak berkegiatan di rumah sehingga butuh aktivitas yang menguras energi. Salah satu pilihannya adalah berkebun dan beternak. “Sekarang banyak juga yang membeli kambing untuk dipelihara sebagai hewan kesenangan. Dua atau tiga ekor,” ujarnya.