Jakarta, Gatra.com — Gojek berkolaborasi dengan startup bidang lingkungan hidup, Jejak.in, untuk menyerap jejak karbon (carbon footprint) yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari.
Inovasi carbon offset secara business to consumer (B2C)? tersebut, merupakan fitur baru di perusahaan multi jasa decacorn tersebut. Upaya gotong royong ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk berperan aktif melestarikan lingkungan hidup dan mengembangkan hutan kota.
Co-founder & Co-CEO Gojek, Kevin Alawi, dalam webinar pada Senin (14/9), menyampaikan, kolaborasi teknologi merupakan kunci penting untuk menjembatani setiap kebutuhan masyarakat.
Ia menyampaikan, perusahaannya terus mengajak sesama anak bangsa, termasuk startup AI dan IoT bidang lingkungan hidup untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas melalui berbagai inovasi.
"Jejak.in merupakan mitra yang tepat untuk kolaborasi ini karena memiliki pengalaman dan keahlian di bidang pelestarian lingkungan hidup," ujarnya.
Menurutnya, ini merupakan komitmen untuk berkontribusi pada isu lingkungan yang sudah seharusnya menjadi fokus setiap orang. "Kami akan terus mengembangkan inovasi ini agar dapat memberikan dampak yang lebih besar," ujar Kevin.
Sementara itu, pegiat lingkungan Nadine Chandrawinata, mengatakan, sangat setuju dengan adanya fitur ini untuk menghitung berapa banyak karbon yang dirpoduksi secara individu. "Ini sangat mempermudah kita untuk bisa terlibat di mana kita tinggal," ujarnya.
Metode penghitungan jejak karbon dan penyerapan dengan pohon yang digunakan mengacu pada rekomendasi ilmiah berdasarkan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan berbagai referensi dari Intergovernmental Panel on Climate Change Guidelines (IPCC). Upaya dua perusahaan ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% di tahun 2030.
Reporter: MAA