Berlin, Gatra.com - Laboratorium spesialis di Perancis dan Swedia telah mengkonfirmasi pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny diracuni dengan agen saraf era Soviet, Novichok.
Pernyataan ini diungkapkan pihak pemerintah Jerman, dikutip The Associated Press, pada hari Senin (14/9).
Laboratorium militer Jerman sebelumnya mengonfirmasi zat dalam sampelnya itu.
Juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert mengatakan bahwa organisasi Larangan Senjata Kimia juga telah menerima sampel dan sedang mengambil langkah untuk mengujinya di laboratorium rujukannya.
Navalny, oposisi yang menjadi lawan yang paling keras terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, diterbangkan ke Jerman dua hari setelah jatuh sakit –diduga diracun-- pada 20 Agustus, dalam penerbangan domestik di Rusia. Berlin menuntut Rusia mengembaangkan penyelidikan kasus tersebut.
Seibert pada hari Senin memperbarui permintaan Jerman agar Rusia dapat menjelaskan mengenai masalah tersebut.
Kremlin tersinggung dengan seruan dari Kanselir Angela Merkel dan para pemimpin dunia lainnya agar Rusia menjawab pertanyaan dalam kasus ini, dan menyangkal keterlibatan resmi dan menuduh Barat berusaha mencoreng Moskow.
Mereka menuduh Jerman menunda bekerja sama dengan permintaan Rusia untuk membantu menyelidiki kasus tersebut, yang dibantah oleh Berlin.
Navalny tetap dalam keadaan koma selama lebih dari seminggu, karena dia dirawat dengan obat penawar, sebelum pejabat rumah sakit mengatakan seminggu yang lalu bahwa kondisinya telah cukup membaik, sehingga dia bisa dikeluarkan dari keadaan kritis.
Tidak jelas kapan rumah sakit Charite Berlin selanjutnya akan mengeluarkan pembaruan tentang kondisinya.