Jakarta, Gatra.com - Jakarta telah memprotes intrusi kapal penjaga pantai Cina ke perairan kepulauan Natuna, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan Senin. Kapal China, yang diidentifikasi sebagai CCG 5204, terlihat Sabtu di perairan Natuna Utara, zona ekonomi eksklusif Indonesia dekat provinsi Kepulauan Riau. Demikian AFP, 14/9.

"Menyusul masalah itu, kementerian pada Minggu berkomunikasi dengan perwakilan China di Jakarta untuk meminta klarifikasi," kata juru bicara Teuku Faizasyah kepada AFP, Senin.

Badan keamanan maritim Indonesia mengatakan kapal itu bersikeras berpatroli di wilayah yang Cina sebut sebagai "sembilan garis putus-putus", sebuah wilayah yang diklaim Beijing tetapi diperebutkan tetangganya.

“Kementerian menegaskan kembali kepada perwakilan Cina bahwa tidak ada tumpang tindih antara zona ekonomi eksklusif Indonesia dan perairan Cina,” kata Faizasyah.

Badan keamanan maritim mengatakan kapal meninggalkan daerah itu pada  Senin. Indonesia menolak klaim sembilan garis putus-putus Cina yang mengatakan itu melanggar Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, sedang berusaha menghentikan kapal asing yang menangkap ikan di perairannya, dengan alasan kerugian ekonomi miliaran dolar setiap tahun.

Jakarta mengklaim wilayah di ujung selatan Laut Cina Selatan sebagai zona ekonomi eksklusifnya.

Pada Januari, Indonesia mengerahkan jet tempur dan kapal perang untuk berpatroli di perairan kepulauan Natuna dalam perselisihan dengan Beijing setelah kapal-kapal Cina, baik kapal penjaga pantai maupun kapal penangkap ikan, memasuki wilayah tersebut.

Cina mengklaim sebagian besar Laut China Selatan meskipun ada klaim yang bersaing dari negara Asia Tenggara lainnya termasuk Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Malaysia.