Jakarta, Gatra.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai aksi penusukan atau penikaman yang diduga dilakukan Alpin terhadap Syekh Ali Jaber mencerminkan tindakan permusuhan terhadap ulama.
"Ini benar-benar mencerminkan tindakan permusuhan terang-terangan terhadap ulama," kata Anwar Abbas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, dalam pernyataan tertulis, Senin (14/9).
Menurutnya, tindakan ini jelas-jelas sangat berbahaya karena akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, serta akan menumbuhsuburkan kecurigaan di antara sesama warga bangsa.
"MUI benar-benar tidak bisa menerima perilaku dan tindakan ini karena yang namanya tindak kekerasan dan tindak penusukan, itu adalah musuh kedamaian dan perusak persatuan dan kesatuan," ujarnya.
MUI meminta Polresta Bandar Lampung segera atau cepat memproses hukum terduga pelaku seadil-adilnya. Karena kalau tidak, maka dia akan sangat mengganggu ketenangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini. Pasalnya, ulama yang merupakan sosok yang sangat dihormati oleh umatnya, sangat terancam jiwanya.
"Untuk itu, kasus ini harus diproses secepatnya untuk diadili secara fair dan terbuka supaya tidak menjadi bola liar," katanya.
MUI pun sangat mendukung instruksi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, agar Polresta Bandar Lampung, membongkar dugaan jaringan Alpin.
Pemerintah dalam hal ini penegak hukum, lanjut Abbas, harus membongkar jika Alpin mempunyai atau terkait jaringan tertentu yang berada di belakang aksi penusukan atau penikaman tersebut. Ini harus dibongkar hingga ke akar-akarnya agar tidak menyisakan kecurigaan sedikit pun kepda kepada pemerintah, terutama kepada para penegak hukumnya.
Karena itu, MUI sangat mendukung instruksi Menteri Koordinator Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD agar pihak kepolisian mengungkap jaringan dan motif terduga pelaku melakukan aksinya terhadap dai kondang Syehk Ali Jaber.
"Semoga instruksi Menko Polhukham tersebut benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak terkait, agar keadilan dan kebenaran benar-benar tegak di negeri ini. Rakyat menunggu buktinya," ujar Abbas.