Ogan Ilir, Gatra.com - Lelaki 70 tahun itu nampak sumringah saat menengok proses pembangunan sumur bor di komplek Yayasan Perguruan Islam Darul Ulum Addiniyah (PIDUA), Desa Meranjat Ilir, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), kemarin.
Mata Kyai H Nukman, pimpinan Yayasan PIDUA yang berdiri di sampingnya malah berkaca-kaca. Maklum, ini kali pertama yayasan yang mengelola TK, SD dan MTS yang dijejali 300 orang siswa itu, punya sumur bor.
"Dari tahun 1964, inilah baru ada sumur bor kami. Selama ini hanya sumur biasa," cerita Nukman dalam siaran pers yang diterima Gatra.com.
Sumur bor tadi adalah satu dari 16 sumur bor yang diprogramkan oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Alex Noerdin, di Sumsel. Satu sumur bor ber banderol Rp450 juta.
Ini berarti, ada sekitar Rp72 miliar duit APBN yang digelontorkan untuk sumur bor itu.
Selain sumur bor, lampu jalan tenaga surya juga bakal nyantel di sejumlah titik di wilayah Sumsel. Ini juga hasil program Alex bersama Kementrian ESDM.
"Lantaran tenaga surya, tentu akan lebih hemat dan tidak perlu bayar," kata mantan Gubernur Sumsel dua periode ini saat didapuk memberikan sambutan di hadapan warga yayasan dan tetamu yang hadir.
Dalam suasana itu, sederet nostalgia semasa Alex masih menjadi Gubernur Sumsel pun langsung berseliweran.
Asisten 1 Pemkab Ogan Ilir, Abdul Rahman Rasyidi, misalnya. "Saya pernah diajak beliau berkunjung ke Amerika. Di sana kami banyak belajar dari beliau gimana cara lobi-lobi untuk mendatangkan investor ke daerah," katanya.
Bagi Rahman, Alex adalah sosok yang piawai untuk itu. Makanya tak aneh kalau selama dipimpin oleh Pelopor sekolah gratis itu, pembangunan Sumsel melejit.
Kota Palembang sontak dikenal dunia lewat Sea Games dan iven internasional lainnya. "Dulu di Palembang, bisa dihitung hotel yang bagus. Sekarang sudah sangat banyak," katanya.