Jakarta, Gatra.com - Universitas Indonesia (UI) resmi membuka Program Doktor (S3), Program Studi Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI). Pembukaan Program Doktor SKSG tersebut menjadikan Pram SKSG UI menjadi program doktor pertama dan satu-satunya dalam bidang Kajian Stratejik dan Global di Indonesia.
Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Prof. Bambang P.S Brodjonegoro, yagn hadir dalam peluncuran program doktor tersebut mengatakan bahwa saat ini, pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai aktor triple helix sangat dibutuhkan dalam pemulihan ekonomi dan masyarakat. Dalam kaitannya pada kajian stratejik dan global, yang merupakan sebuah kajian berbasis pendekatan multidisiplin, diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang mampu berinteraksi dengan kalangan di dunia industri.
"Pandemi COVID-19 telah menuntut kita untuk menjalankan less contact economy dan berbagai program percepatan penanganan pandemi COVID-19. Hyperconnectivity antar manusia yang kini terhambat sebagai bentuk social distancing, maka kegiatan ekonomi konvensional dapat diganti dengan pemanfaatan ICT. Demikian pula, kegiatan riset dan inovasi nasional tidak boleh terhenti. Dukungan triple helix juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem inovasi untuk mendorong ide inovatif yang siap dikomersialisasikan," jelas Bambang dalam keterangannya, Sabtu (12/9).
Sementara itu, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro yang diwakili oleh Sekretaris Universitas Indonesia dr. Agustin Kusumayati saat peresmian pembukaan Program S3 SKSG UI, menyampaikan, pembukaan program doktoral tersebut ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli di Indonesia yang memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang kajian stratejik dan global. Kajian Global, setidaknya sejak paruh akhir abad ke-20, menunjukkan kecenderungan pesat di berbagai universitas kelas dunia.
"Bidang ini tampak rajin mengangkat serta mengkaji secara mendalam dan intensif masalah-masalah besar di dunia, terutama dalam bidang politik global, gender, agama, ekonomi, bisnis, kejahatan transnasional, lingkungan, diplomasi, dan kebudayaan global. Bahkan tak jarang terjadi titik singgung yang sulit dihindari. Maka permasalahan tersebutlah yang ditekuni dalam Kajian Stratejik dan Kajian Global."
Senada dengan dr. Agustin, Direktur SKSG UI, Athor Subroto juga mengatakan hadirnya program doktoral di SKSG UI merupakan bentuk komitmen SKSG UI di dalam mengembangkan keilmuan dan riset pada bidang kajian stratejik dan global. Di berbagai negara, lanjut Athor, kajian stratejik terpusat pada isu peace and conflict studies, national security studies, leadership and governance. Studi-studi tersebut mempunyai keterhubungan dengan politik internasional, geostrategi, diplomasi, ekonomi, dan kekuatan militer.
"Bahkan, ruang lingkup studi ini juga mencakup studi tentang peran intelijen, peran kepolisian, tata kelola pemerintahan, dan kerjasama internasional dalam kerangka kepentingan keamanan dan ketahanan nasional," tuturnya.
Program Doktor ini merupakan program lanjutan dari Program Studi Magister (S2) yang telah diselenggarakan oleh SKSG UI. Program Studi Magister SKSG UI terdiri atas: Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Gender, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Wilayah Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.