Indragiri Hulu, Gatra.com - Seratusan honorer tenaga kesehatan RSUD Indrasari di kawasan jalan lintas Pematang Reba Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, berunjuk rasa di halamaan parkir RSUD itu, Jum'at (11/9).
Tanpa memperdulikan protokol kesehatan, mulai dari perawat, bidan hingga petugas radiologi berkerumun di parkiran tadi.
Dalam orasinya para petugas kesehatan ini minta supaya manajemen RSUD segera membayarkan duit Jasa Pelayanan (Jaspel) BPJS Kesehatan yang sejak Januari 2020 belum dibayarkan.
"Kami minta manajemen segera membayarkan uang Jaspel kami, lalu kembalikan sistem pembayaran ke sistem lama," pinta salah seorang pengunjuk rasa dalam orasinya.
Direktur RSUD Indrasari Rengat, drg Sri Dharmayanti tidak menampik kalau pembayaran duit Jaspel itu memang terlambat. Tapi keterlambatan itu bukan disengaja, tapi murni lantaran oleh terjadinya proses transisi dari sistem lama ke sistem baru.
"Kalau duit Jaspel periode Januari sampai April 2020, sudah dibayarkan oleh BPJS Kesehatan dan yang bulan Mei, baru dibayarkan oleh BPJS Kesehatan pada 6 September lalu," cerita Sri kepada Gatra.com.
Sementara Jaspel bulan Juni masih dalam tahap verifikasi di BPJS Kesehatan. "Yang bulan Juli-Agustus 2020, masih dalam proses verifikasi di manajemen RSUD," Sri mengurai.
Sebetulnya kata Sri, pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan baru bisa dilakukan jika berkas-berkas medis yang ada resume medisnya diserahkan ke manajemen. Manajemen kemudian memverifikasi.
"Kalau sudah oke semua, baru diklaim ke BPJS. Terkait semua ini, komunikasi dua arah yang baik, tentu sangat dibutuhkan. Sebab tak bisa dipungkiri kalau salah satu penyebab keterlambatan penyaluran Jaspel, juga lantaran terlembatnya manajemen menerima resume medis dari tenaga medis yang bekerja," katanya
Memverifikasi semua resume itu kata Sri, bukan perkara mudah. "Sebab yang diproses itu milik 461 tenaga kesehatan. Pasti butuh waktu yang cukup lama," katanya.
Syukurlah kata Sri, sistim baru sudah dipakai. Sistem ini sangat memudahkan perhitungan. Lantaran memudahkan itulah makanya sistim baru yang bersifat proporsional itu --- jasa tenaga kesehatan dibayar berdasarkan indeks pekerjaan --- diadopsi oleh rumah sakit lain di Riau.
Sebab dengan sistem baru ini tidak lagi ada kesenjangan antar sesama tenaga kesehatan. "Kalau pakai sistem lama, enggak proporsional. Sudah begitu, pembayaran Jaspel pun menjadi lebih lama dan itu sudah terjadi. Pembayaran duit Jaspel Juni hingga Desember 2019 baru dibayarkan pada akhir Juli 2020 lalu," katanya.
Dari kejadian inilah kata Sri, muncul ide memakai sistim baru yang ada sekarang. Komite dan tenaga medis, setuju. "Sistem baru birokrasinya tidak berbelit. Makanya semua setuju," ujarnya.
Saat ini kata Sri, pihaknya sedang memverifikasi klaim tenaga kesehatan untuk penyaluran uang Jaspel periode Januari-April 2020. "Bulan ini duitnya sudah dikirim ke rekening masing-masing tenaga kesehatan," Sri memastikan.
Salah seorang dokter IGD RSUD Indrasari kepada Gatra.com mengakui kalau sistem baru yang ada sekarang, lebih proporsional.
"Jaspel tenaga kesehatan dibayar berdasarkan hasil kerja tenaga kesehatan itu sendiri," katanya.
Di sisi lain, sumber Gatra.com menyebut, jika pakai sistem lama, kesenjangan antar tenaga kesehatan nampak mencolok. "Yang kerjanya ringan, dapat honor besar, yang kerjanya berat, malah dapat honor kecil," katanya.
Setelah cukup lama menggelar aksi unjuk rasa tadi, Bupati Inhu, Yopi Arianto pun datang ke lokasi aksi. Di sana dia meminta supaya para honorer tenaga kesehatan itu segera bekerja lantaran perwakilan mereka sudah berunding dengan manajemen RSUD.
"Sistem baru yang ada sekarang sangat bermanfaat untuk pelayanan RSUD yang lebih baik. Kalau gerah dengan aturan baru itu, silahkan ajukan pengunduran diri," Yopi langsung berujar tegas.