Bogor, Gatra.com - Pandemi Covid-19 melanda berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Pandemi ini menjadi tantangan bagi intelijen. Untuk menjawabnya, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Bogor, Jawa Barat (Jabar) pun membuka program studi (Prodi) baru, yakni Intelijen Medik.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, mengatakan, program ini diharapkan mencetak lulusan yang siap dan mampu mencari jalan keluar apabila ancaman-ancaman pandemi kembali terjadi di negeri ini.
"STIN juga menambah program studi S2 di bidang intelijen medik yang akan dimulai pada akhir bulan September ini," unkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/9).
Menurutnya, program magister (S2) ini juga untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi ancaman di masa depan, seperti ancaman di bidang pandemi seperti yang sekarang terjadi.
"Kemudian, pada tahun 2021 akan dikembangkan lagi program studi baru S1 dan S2 Intelijen Cyber dan S2 Intelijen Ekonomi, dan membuka program S3 Ilmu Intelijen Strategis," ujarnya.
Orang nomor satu di BIN tersebut juga menyampaikan, pihaknya melakukan sejumlah pembaruan dan di STIN Bogor. Ini merupakan upaya mewujudkan STIN sebagai kampus bertaraf internasional dan mencetak lulusan yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan ancaman NKRI.
"Langkah-langkah pembaruan dimulai dengan pembaruan statuta STIN, pembaruan artefak gerbang utama Yuda Waskita sebagai simbol tempat didik para prajurit bayang-bayang dan prajurit perang pikiran sekaligus melambangkan STIN telah masuk ke era baru yang mampu menghasilkan insan-insan intelijen yang tangguh, hebat, dan berkelas dunia," ujarnya.
Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), lanjut Budi Gunawan, BIN telah melakukan pendidikan intelijen khusus rajawali tahun 2002 dengan pola baru untuk menyiapkan agen-agen prajurit intelijen 4.0 yang siap tempur, andal, tangguh, dan berkelas dunia sesuai dengan dinamika ancaman tugas ke depan.
"Semuanya itu merupakan simbol pembaruan STIN menuju institusi pendidikan berkelas dunia. Sebagai upaya antisipasi menghadapi pandemi Covid-19," ujarnya di STIN Bogor.
Menurut Budi, upaya ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa sangat penting melakukan transformasi digital di Indonesia pada era kontak less berupa cakupan konektivitas, perubahan-perubahan digital, road map digitalisasi, integrasi data nasional, dan SDM data nasional berbasis digital.
Modernisasi STIN ini, lanjut Budi, merupakan bagian dari untuk meningkatkan kemampuan SDM BIN dalam menghadapi dan mengatasi potensi ancaman yang membahayakan terhadap keselamatan dan keutuhan kedaulatan NKRI.
Saat berada di STIN Bogor, Budi Gunawan membuka Area Kesatrian Bung Karno. Pembukaan ini dihadiri oleh Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menpa RB Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta pejabat lainnya.
Acara pembukaan Area Kesatrian Bung Karno tersebut dihadiri oleh mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri secara virtual. Mega menyampaikan sambutan tentang pesan-pesan kebangsaan dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno.