Temanggung, Gatra.com - Risa Setyaningsih (17), siswi kelas XII SMA Negeri 1 Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menangis sesenggukan. Gadis remaja ini tak menyangka jika jawabannya soal protokol kesehatan yang dilayangkan Gubernur Ganjar Pranowo berbuah manis. Atas jawaban detailnya ia mendapat hadiah laptop.
Ganjar yang datang ke SMA Negeri 1 Parakan untuk mengecek praktik uji coba sekolah tatap muka, awalnya masuk ke ruang kelas Risa. Di sana, Ganjar melihat secara langsung, bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seperti ingin menguji, Ganjar tak ingin mendengarkan laporan dari para guru. Ia meminta salah satu murid untuk menjelaskan, bagaimana protokol kesehatan diterapkan selama proses uji coba pembelajaran tatap muka itu.
Risa, gadis yang duduk di bangku kedua itu langsung tunjuk tangan. Dengan gamblang, ia menjelaskan kepada Ganjar mekanisme belajar tatap muka di sekolahnya. Ia pun menjelaskan secara terperinci secara lugas dan jelas.
"Awalnya saya bangun pagi pak, menyiapkan sarapan buat di sekolah. Karena kan kantin tutup, jadi harus bawa bekal dari rumah. Setelah itu berangkat naik motor, tidak boleh mbonceng teman, karena bahaya. Sesampainya di sekolah, langsung memarkirkan motornya dan tidak boleh berdempetan. Setelah itu, di cek suhunya di pintu gerbang, cuci tangan pakai sabun dan langsung masuk kelas,"katanya, Kamis (10/9).
Ia pun menuturkan, di dalam kelas, tidak boleh ngrumpi sama teman dan duduknya diberi jarak. Saat jam belajar selesai, semua siswa langsung pulang dengan tertib. Sesampainya di rumah, ia langsung mencuci masker yang dipakai di sekolah dan mandi, ganti baju dan membantu kegiatan di rumah.
Ganjar pun langsung tepuk tangan mendengar jawaban itu. Ia langsung memberikan kejutan yang membuat Risa langsung menangis.
"Kamu pintar, jelas sekali protokolnya dan saya harap semuanya seperti Risa ya. Karena kamu pinter, sudah menjelaskan secara gamblang, kamu saya kasih laptop,"katanya.
Sontak raut wajah Risa menjadi terkejut. Ia menutup mulutnya dan sesekali melirik teman di belakangnya. Seolah tak percaya, ia kembali melirik Ganjar. Bak mimpi di siang bolong sebab saat ini ia memang sedang membutuhkan laptop untuk mendukung proses belajarnya.
"Iya, saya hadiahi laptop. Mau apa nggak, buat kuliah nanti," tegas Ganjar dan langsung saja Risa menangis.
Ganjar pun kemudian meminta ajudannya mencatat nomor handphone Risa. Ia meminta Risa belajar dengan rajin agar cita-citanya dapat tercapai.
"Seneng banget, sampai ndak bisa ngomong saya. Memang lagi butuh laptop, nanti buat kuliah. Sudah nabung, tapi, ah saya tidak bisa ngomong," kata Risa sambil menangis.
Risa yang berencana melanjutkan kuliah jurusan statistik itu mengatakan sudah menabung cukup lama. Ia memang pernah punya laptop, tapi rusak dan ingin beli yang baru.
"Tapi kasihan mbahe (nenek), akhirnya saya nabung sendiri. Saya di rumah sama mbahe, bapak ibuk sudah ngga ada. Ini seneng banget dapat laptop dari pak Ganjar, bisa buat kuliah nanti," terangnya sambil terus menangis.