Jakarta, Gatra.com - Direktur Komersial PT Pos Indonesia, Charles Sitorus, mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan akselerator transformasi digital, termasuk bagi Pos Indonesia sudah menginjak usia 274 tahun.
Charles dalam webinar 274 tahun Pos Indonesia bertajuk "How Digital Are You?" pada Rabu (9/9), mengatakan, transforasi digital merupakan keniscayaan, termasuk bagi PT Pos Indonesia.
Selain terus bertransformasi hingga mencapai usia 274 tahun, perjalanan memberikan ilmu (knowladge) untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan jasa pengiriman atau kurir.
"Knowledge inilah yang selama ini membuat kita kerap bertahan. Knowledge ini juga yang membuat kita juga akan terus berinovasi walaupun di tengah maraknya di tengah situasi sekarang yang kita sebut era digital 4.0 ya bahkan akan segara masuk ke 5.0," katanya.
Menurutnya, Pos Indonesia terus beradaptasi dari masa ke masa melalui layanan jasa bagi masyarakat, termasuk menggunakan teknologi karena saat ini mayoritas masyarakat sudah menggunakan internet.
"Jadi pengguna internet yang luar biasa, bahkan dengan kondisi pandemi sekarang transaksi makin cepat sekali. Orang semua menginginkan semua transaksi dengan online," katanya.
Bukan hanya itu, masyarakat juga menginginkan pengiriman barang itu dilakukan langsung ke rumah. Bahkan, konsumen tidak mau lagi mengantar barangnya dan datang ke lokasi tempat kurir, tapi malah langsung minta dijemput ke rumah atau lokasi pelanggan.
Menurutnya, Pos Indonesia sudah mampu beradaptasi mengikuti layanan yang diinginkan oleh konsumennya, yaitu dengan wajah platform atau wajahnya sudah digital walaupun kantor pos tersebar di 4.500 titik di seluruh Indonesia, tetapi dengan mudahnya sekarang tinggal melihat layar dan membuka aplikasi.
"Kita menggunakan istilah monstop kurir mobile application. Jadi kita benar-benar sekarang masuk ke aplikasi kita masuk ke platform. Mengapa kita sebut Monstop Kurir Mobile Applications? Karena semuanya sudah ada di sana," ujarnya.
Pos Indonesia sudah memberikan layanan yang lengkap user friendly aplikasi pengiriman barang tanpa harus keluar rumah. Di masa pandemi ini, aplikasi pengiriman ini sangat dibutuhkan oleh semua. Kemudian, input data juga dilakukan secara mandiri, tinggal memasukkan data ke gawai masing-masing.
Sementara itu, Direktur Operasional Kimia Farma, Abdul Aziz, mengatakan, pihaknya selaku rekan dari Pos Indonesia, tuntutan digital itu merupakan keniscayaan terhadap semua perusahaan.
"Digitalisasi itu harus di setiap perusahaan, baik PT Pos maupun Kimia Farma Apotek mengembangkan digitalisasi," katanya.
Terlebih, lanjut Aziz, pergeseran pola perilaku customer di era Covid-19 ini, tentu harus memberikan kemudahan pelayanan apapun, termasuk pelayanan kesehatan. "Jadi Kimia Farma Apotek sudah mengembangkan satu program platform yang dinamakan Kimia Farma Mobile," ujarnya.
Reporter: CNC