Jakarta, Gatra.com - Untuk pertama kalinya, World Cyber Security Summit digelar secara virtual di Asia pada 10 September 2020. Acara ini merupakan sebuah ajang pertemuan para Chief Information Security Officer (CISO), pakar Keamanan Siber, serta para pemimpin negara untuk membahas strategi dan tren teknologi terbaru di Pasar Keamanan Cyber Asia-Pasifik.
Berdasarkan studi terbaru, keamanan siber telah menjadi prioritas utama Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APAC) di tahun 2020 ini. Pasalnya, gelombang transformasi digital mengakibatkan adanya peningkatan serangan siber di kawasan Asia. Bahkan, ini memaksa sebagian besar negara di Asia menjadikan peningkatan keamanan siber sebagai prioritas.
Menurut Pendiri dan CEO Trescon, Mohammed Saleem, ini merupakan bukti negara-negara di Asia masih memiliki tingkat kesadaran yang cukup tinggi akan pentingnya peningkatan keamanan siber. Melalui World Cyber Security Summit ini, para pakar teknologi dunia akan berbagi wawasan tentang pentingnya meningkatkan keamanan siber serta solusi-solusi inovatif.
"Gelombang transformasi digital dan migrasi ke cloud memaksa sebagian besar organisasi untuk memikirkan kembali strategi keamanan siber mereka. Masih ada tingkat keamanan yang tinggi yang harus dibangun dalam lanskap yang terus berubah," katanya.
Konferensi yang digelar sevara virtual melalui platform baru bernama Vmeets ini, akan membahas secara mendetail terkait lanskap Keamanan Siber Asia yang kompleks dengan berfokus pada pendekatan pemerintah. Selain itu juga, dibahas terkait keamanan dunia maya, keamanan siber untuk smart city dan infrastruktur digital, regulasi perlindungan data dan privasi, hingga keamanan siber serta perlindungan data bagi perbankan dan lembaga keuangan.
Adapun beberapa pakar teknologi yang akan hadir dalam acara ini, antara lain Chief Technology Officer at CyberSecurity Malaysia Ts. Dr. Solahuddin Shamsuddin, CISO World Health Organozation (WHO) asal Janewa, Swiss, Flavio Aggio; Direktur Program Urusan Militer dan Strategis dan Program Keamanan Siber di The Institute for National Security Studies Israel, Dr Gabi Siboni.
Kemudian, Anggota Dewan Penasihat Pusat Kajian Internasional Cyberspace dan kajian Internasional Singapura Anthony Lim, Kepala Laboratorium Keamanan Siber di National Electronics and Computer Technology Thailand Chalee Vorakulpipat, Kepala Arsitek Zscaler Lee Dolsen, dan Kepala Petugas Keamanan Informasi, Organisasi Perburuhan Internasional Swiss Dr. Viktor Polic.
World Cyber Security Summit akan menampilkan diskusi panel, kasus penggunaan teknologi, solusi industri, etalase produk Keamanan Cyber terapan, dan inovasi go-to-market terbaru. Selain itu, peserta juga dapat terlibat dengan pembicara dalam sesi tanya jawab dan jaringan dengan penyedia solusi di stan pameran virtual, ruang konsultasi pribadi, dan ruang jaringan pribadi.